“Apapun dan dimana pun kami pentas, kami akan mencoba mengeksplore baik dari tema, tempat, situasi dan siapa yang kami akan berikan hiburan. Selama ini yang saya dengar dari penonton adalah Clekontong Mas Balinese Art Production mampu mengangkat informasi tentang fenomena dan informasi terupdate yang terjadi di masyarakat. Itulah yang kemudian membuat penonton menyukai kami,” kata I Komang Dedi Diana (Tompel).
Menurutnya, setiap kali akan mempersiapkan materi lawak, pihaknya akan mengandalkan sumber-sumber yang mereka miliki.
Sumber-sumber tersebut berasal dari tontonan, bacaan serta pergaulan sehari-hari mereka bertiga dan dari sumber tersebutlah mereka akan olah untuk menjadi lawakan sesuai ciri khas mereka.
“Yang dulunya hanya tampil di Pura-pura lalu kami beranjak ke dunia modern, baik itu mengisi acara ulang tahun hingga perayaan acara. Dari berbahasa Bali kemudian beranjak ke bahasa Indonesia, dan untuk bahasa inggris kami hanya menggunakannya sedikit. Kami ingin tetap berinovasi, belajar dan mencoba memberikan kepuasan kepada penonton itu sendiri,” ungkapnya.
Clekontong Mas Balinese Art Production kemudian menjelam menjadi grup Bondres kenamaan Bali yang telah memiliki jam terbang yang tinggi.
Bahkan pernah dalam sebulannya total sebanyak 40 pementasan dilakukan oleh Clekontong Mas Balinese Art Production.
Sejak tahun 2012, berbagai pengalaman suka maupun duka telah dialami oleh Clekontong Mas Balinese Art Production mengingat hingga tahun 2021 ini kurang lebih 2000an pementasan telah digelar baik di Indonesia maupun luar negeri.
“Sebelum ada pandemi Covid-19 kami pernah mendapatkan bayaran di sekitar angka Rp 45 juta untuk tampil dengan durasi 20 menit. Bahkan kami pentas tidak dibayar pun pernah karena konsep Ngayah kami tetap ada sampai sekarang,” tutur Tompel.
Ditambahkan, di Clekontong Mas Balinese Art Production mereka betul-betul ngayah karena memiliki program Ngayah Gratis.
“Kami membawa peralatan sendiri ketika pentas, hanya saja kami minta kepada panitia untuk menyediakan konsumsi saja,” tambahnya.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Clekontong Mas Balinese Art Production, Sebulan Bisa Pentas Hingga 40 Kali
Baca Juga: Kisah Tumpek Landep Dirangkai dengan Mamitang, Pembuatannya Berawal dari Mimpi Memegang Keris Hitam
Beralih Transformasi Digital
Untuk di tahun 2021 ini, Tompel menuturkan Clekontong Mas tengah mencoba untuk tranformasi digital serta mengusung konsep adaptasi mengingat kondisi pandemi yang saat ini belum jelas kapan berakhirnya.
Beberapa gebrakan yang Clekontong Mas Balinese Art Production lakukan di tahun ini, yakni mulai dari mengaktifkan sosial media Clekontong Mas Balinese Art Production dengan menampilkan berbagai konten menarik.