"Iya memang segitu penghasilannya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Bali Minggu (14/2) malam.
Werdina yang terpilih kembali menjadi Perbekel Sangeh itu menyebut penghasilan itu cukup untuk seorang perbekel mengingat tugas dan tanggung jawabnya untuk masyarakat.
"Yang lama memang segitu nominalnya. Namun saya sudah 1,4 tahun purna tugas. Jadi sekarang saya belum tahu berapa pastinya. Apa masih segitu dapatnya," ujarnya singkat.
Ni Nyoman Rai Sudani yang merupakan perbekel terpilih di Desa Sibang Kaja, Abiansemal Badung juga mengakui pendapatan perbekel tersebut.
Ia mengatakan besar tunjangan Rp 13,5 juta.
"Memang segitu dapatnya. Termasuk gaji tetap lagi Rp 2,5 juta," katanya.
Kendati terlihat besar, namun menurut dia angka itu layak bagi perbekel. Pasalnya kegiatan seorang perbekel tidak hanya di kantor saja, melainkan langsung kepada masyarakatnya.
"Boleh dikatakan sangat cukup untuk kebutuhan kita. Faktanya kita juga mengeluarkan gaji untuk dana sosial, mengingat harus kita rangkul masyarakatnya," kata Sudani.
Dia mengatakan, di desa tersebut terdapat beberapa banjar, sehingga setiap banjar wajib disambangi jika masyarakat memiliki kegiatan baik adat, agama, tradisi, budaya dan lainnya.
"Kita diundang oleh warga, kita juga membantu warga," ucapnya.
Menurut dia, hampir semua kepala desa pasti melakukan hal yang sama. (gus)