Berita Bangli

Harga Cabai Rawit Merah di Bangli Tembus Rp 100 Ribu/Kg, Sayur Hijau Rp 15 Ribu/Kg

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutriani ketika melayani salah seorang pembeli, Minggu (21/2/2021)

Wanita asal Banjar Tegal, Kelurahan Bebalang Bangli itu mengatakan harga cabai kemungkinan masih tetap tinggi, mengingat kondisi cuaca masih buruk.

Terlebih jelang berbagai hari raya, mulai dari Nyepi, Galungan, hingga Idul Fitri.

“Kalau mahal gini harganya, jualnya makin susah. Rata-rata orang beli cabai sekitar Rp 10 ribu.

Bahkan ada yang beli Rp 5 ribu hingga Rp 3 ribu. Kalau tidak dilayani kitanya jualan. Kita juga menyadari mungkin hanya segitu kebutuhannya,” ujar dia.

Tak hanya cabai rawit merah, beberapa komoditas lain juga mengalami kenaikan harga.

Seperti harga bawang merah dan bawang putih.

Rata-rata kenaikannya harganya berkisar antara Rp 2 ribu hingga Rp 4 ribu sejak lima hari lalu.

“Kalau bawang putih dari harga eceran Rp 20 ribu sekarang Rp 24 ribu.

Sedangkan harga bawang merah dari harga Rp 20 ribu sekarang ecerannya dijual Rp 22 ribu,” ungkapnya.

Baca juga: Cabai Rawit Mahal pada Awal Tahun Tembus Rp 93 Ribu, Dinas Pertanian Bali: Merupakan Siklus Musiman

Peningkatan harga paling tinggi yakni sayur hijau (sawi). Dari harga normalnya Rp. 5 ribu per kilo atau sekitar enam ikat, kini harganya Rp. 15 ribu per kilo.

“Dulu waktu baru-baru pandemi sempat anjlok Rp. 2 ribu per kilo. Mulai memasuki musim penghujan perlahan harganya naik mulai dari Rp. 5 ribu, Rp. 8 ribu, hingga Rp. 10 ribu. Sejak dua minggu lalu, harganya kembali naik jadi Rp. 15 ribu per kilo,” sebutnya.

Kendati harganya naik, Sutriani tak jarang merugi karena mendapati beberapa komoditas yang busuk.

Seperti tomat, ia mengatakan saat ini harganya Rp. 7 hingga Rp. 8 ribu dari harga normal Rp. 5 ribu.

Namun dari 7 kilogram tomat yang ia beli, diakui 3 kilo diantaranya busuk.

Sementara harga cabai merah besar justru mengalami penurunan harga.

Dari semula harga eceran Rp. 47 ribu hingga 50 ribu, sejak lima hari lalu mengalami penurunan.

 “Sekarang harga ecerannya Rp. 35 ribu per kilo,” tandasnya. (*)

Berita Terkini