Berita Denpasar

Budaya Literasi Kunci Kemajuan Umat Hindu, Ari Dwipayana: Jangan Sampai Pintar Tapi Tak Kongruen

Penulis: AA Seri Kusniarti
Editor: Noviana Windri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Staf Khusus Presiden RI, AAGN Ari Dwipayana, saat menjadi pembicara dalam kuliah umum secara daring dengan topik dari 'Literasi Menuju Dharma Sadana', yang diadakan oleh Kampus (STAH DNJ) Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara.

"Dengan mudahnya kita mendapatkan sumber informasi dan pengetahuan, menimbulkan tantangan tersendiri, dimana munculnya realitas-palsu di era post-truth," sebutnya.

Dimana informasi palsu sengaja disebar untuk kepentingan ekonomi-politik dan ideologis.

Fenomena post-truth,  semakin kuat dengan maraknya semburan hoax dan disinformasi melalui media sosial baru. 

Baca juga: Hari Suci Siwaratri di Masa Pandemi, Malam Renungan Umat Hindu Menemukan Makna Lahir Sebagai Manusia

Baca juga: Dharmagita Nyanyian Sakral Umat Hindu untuk Yadnya Hingga Hiburan

Karena itu, dengan bekal  literasi digital dan cara berpikir kritis, umat Hindu diajak untuk bisa memilih dan memilah informasi dan pengetahuan.

Tidak mau hanya sekedar menjadi obyek dari dominasi dan kooptasi kuasa yang bekerja melalui sistem pengetahuan.

Pada bagian akhir kuliah umumnya,  Ari Dwipayana menyampaikan, jangan hanya berhenti pada literasi saja.

Literasi harus menjadi Dharma Sadana untuk membangun peradaban. 

Kemampuan literasi harus diwujudkan dalam perubahan tatanan sosial agar lebih berbudaya dan beradab.  

Ari menekankan agar umat Hindu tidak semata-mata membentuk masyarakat yang kaya literasi tapi miskin etika.

Sehingga ukuran keberhasilan proses literasi harus mencakup terbentuknya good society.

 Masyarakat dengan kemanusiaan yang adil dan beradab.

 "Jangan sampai banyak yang pintar tapi tidak kongruen dengan membaiknya integritas dan etika sosial masyarakat," katanya. 

Selain Ari Dwipayana, kuliah umum ini juga menghadirkan pembicara dari Fakultas Ilmu Bahasa UI, I Made Suparta, yang membawakan materi terkait inovasi & kreativitas berbagi budaya Veda.

Kuliah umum yang berlangsung menarik ini, juga dihadiri Dirjen Binmas Hindu dan banyak tokoh hindu Nusantara, pimpinan perguruan tinggi hindu lainnya, seperti Rektor Institut Hindu Tampung Penyang Palangkaraya, perwakilan Universitas Hindu Sugriwa Denpasar – Bali, perwakilan PHDI, Perwakilan Pembimas Hindu, mahasiswa Hindu, baik kampus STAH DN Jakarta, maupun kampus Hindu luar Jakarta.

Berita Terkini