Kerajaan Inggris

Keluarga Kerajaan Inggris Makin Retak, Harry Berbicara dengan Pangeran Charles dan Kakaknya

Penulis: Sunarko
Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah foto yang dirilis Duke dan Duchess of Sussex pada 8 Mei 2019 memperlihatkan Pangeran Philip (kiri), Ratu Elizabeth, Pangeran Harry, Meghan Markle dan ibunya Doria Ragland memandangi bayi Meghan yang diberi nama Archie Harrison Mountbatten-Windsor.

TRIBUN-BALI.COM, LONDON – Kehebohan yang ditimbulkan oleh wawancara Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle dalam acara Oprah Winfrey pada 7 Maret 2021 lalu masih berlanjut.

Bahkan, sepertinya dampak dari wawancara dimana Harry dan Markle sempat mengungkapkan hal-hal mengejutkan terkait kondisi di dalam Istana Kerajaan Inggris, justru bertambah runyam.

Apa yang diungkapkan Harry dan Markle dalam wawancara itu dikabarkan membuat hubungan keduanya dengan para anggota kerajaan yang lain jadi kurang enak.

Namun demikian, menurut tabloid Inggris The Sun edisi 17 Maret 2021, setelah wawancara itu, Pangeran Harry sudah berbicara dengan ayahnya Pangeran Charles serta kakaknya William.

The Sun tidak menyebutkan kapan pembicaraan mereka terjadi, namun dinyatakan bahwa itu merupakan pembicaraan pertama kali Harry dengan mereka sejak wawancara yang menghebohkan di acara Oprah.

Namun demikian, menurut teman Meghan Markle yang mengetahui perihal pembicaraan itu, hasil pembicaraan disebut “tidak produktif”.

Gayle King, nama teman Meghan Markle itu, mengungkapkan bahwa dia sudah  berbicara dengan Duke of Sussex (julukan Pangeran Harry) dan Duchess of Sussex (gelar Meghan) selama akhir pekan lalu.

Dia mengatakan di acara CBS This Morning bahwa Harry telah berbicara dengan saudara laki-lakinya William dan ayahnya Pangeran Charles untuk pertama kalinya sejak wawancara eksplosif dengan Oprah yang ditayangkan Minggu lalu.

Baca juga: Kerabat Sebut Pangeran Harry dan Istrinya Meghan di Ambang Cerai, Ini Latar Belakangnya

Pangeran Harry resmi menikah dengan Megan Markle melalui prosesi pemberkatan di Kapel St. George, Kastil Windsor Inggris, Sabtu (19/5). Pernikahan ini disaksikan tamu-tamu tersohor hingga jutaan warga Inggris. (AFP Photo)

Tapi Gayle mengatakan pembicaraan itu "tidak produktif", karena keretakan kerajaan semakin dalam.

Gayle bilang: "Iya, saya memang menelepon mereka (Harry dan Meghan Markle) untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka, dan memang benar Harry telah berbicara dengan saudara laki-lakinya dan ayahnya juga.”

"Kata-kata yang disampaikan pada saya adalah, percakapan itu tidak produktif. Tapi mereka senang, setidaknya sudah memulai membuka pembicaraan," lanjut Gayle yang juga dikenal sebagai pembawa acara kondang di Amerika.

Di CBS News, acara andalan Gayle adalan CBS This Morning. Gayle juga editor-at-large untuk majalah O yang dimiliki Oprah Winfrey.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan Oprah, Harry menuding ada rasisme di dalam lingkungan Keluarga Kerajaan Inggris.

Bahkan, dalam wawancara itu, Meghan pun mengecam istri William, yakni Kate Middleton.

Harry juga mengklaim bahwa William kakaknya dan ayah mereka, Pangeran Charles, "terjebak" oleh tanggung jawab kerajaan yang mereka emban.

Saat itu Meghan pun menambahkan bahwa saudara iparnya, Kate, menerima perlakuan istimewa dibandingkan dirinya dalam urusan gaun, yang itu membuat Meghan menangis.

Itu terjadi pada momen  sebelum pernikahannya dengan Harry pada 2018 lalu.

Baca juga: Kontroversi Meghan Markle, Menikahi Pangeran Harry Diam-diam dan Tuding Kerajaan Inggris Bohong

Disebutkan The Sun, Harry, William dan Pangeran Charles hampir tidak berbicara satu sama lain selama lebih dari setahun sejak Harry dan Meghan "tak menggubris" Ratu Elizabeth II setelah keduanya mengumumkan Megxit.

Megxit adalah istilah yang digunakan oleh media Inggris, yang merujuk  pada keputusan mengejutkan Harry dan Meghan pada 2020 untuk melepaskan tugas-tugas sebagai keluarga kerajaan.

Kata Megxit itu diilhami oleh istilah Brexit, yakni keluarnya Inggris dari kesepakatan Uni Eropa.

Menyusul heboh Megxit itu, baik Ratu Elizabeth, Pangeran Charles dan William menolak permohonan Harry – Meghan untuk menjalani peran gado-gado sebagai warga awam sekaligus keluarga kerajaan.

Charles juga berada di pihak Ratu, karena dia juga menolak permintaan Harry untuk tetap mendapat patronase kerajaan dan gelar militer.

Pekan lalu, dalam suatu kunjungan ke sekolah, William mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan adiknya Harry saat ditanyai pendapatnya oleh wartawan mengenai wawancara Oprah itu.

Duke of Cambridge (gelar Pangeran William) juga menyangkal bahwa keluarga Kerajaan rasis sebagaimana yang ditudingkan secara sensasional oleh Meghan dan Harry.

Dalam wawancara dengan Oprah tersebut, Meghan (39) mengklaim bahwa ada kalangan istana kerajaan yang tak dia sebut namanya, yang menyindir tentang warna kulit dirinya serta anak-anak yang dilahirkannya dari Harry.

Meghan, perempuan kelahiran Los Angeles Amerika, memang berdarah campuran dan tidak berkulit putih.

Setelah wawancara itu, Ratu Elizabeth II, melalui Istana Buckingham mengatakan bahwa keluarga Kerajaan Inggris sedih mendengar pengalaman sulit yang dialami Harry dan istrinya.

Dalam pernyataan yang dirilis Selasa 9 Maret 2021, Ratu Elizabeth II berjanji menangani masalah tudingan rasial tentang putra mereka bersama anggota keluarga kerajaan secara pribadi.

Gayle King (Capture Instagram @gayleking)

Dalam siaran di CBS tentang kondisi keluarga Kerajaan Inggris saat ini, Gayle mengatakan: "Keluarga kerajaan harus mengakui adanya masalah.”

"Saat ini, tidak ada yang mengakui. Mestinya bilang saja bahwa `kita punya masalah di sini`. Hanya itu yang mereka inginkan. Mereka berdua (Harry dan Markle) ingin mengobrol," lanjut Gayle.

Gayle juga menyinggung penyelidikan oleh Istana Buckingham atas tuduhan bullying yang dialamatkan kepada Meghan dalam perannya sebagai bangsawan kerajaan selama ini.

Namun, mendukung Meghan, Gayle mengatakan bahwa temannya itu  adalah "orang yang sangat manis dan perhatian".

Gayle menambahkan: "Saya harus mengatakan Meghan memiliki dokumen untuk mendukung semua yang dia katakan dalam wawancara dengan Oprah."

Berita Tentang Kerajaan Inggris

(*)

Berita Terkini