Tiga orang warga Banjar Teruna yang mengendarai motor tergelincir di Jembatan Laplapan dan jatuh ke Sungai Petanu, Ubud, Gianyar, Bali pada Kamis 18 Maret 2021 malam.
Seorang nenek, Ni Ketut Rindit, meninggal dalam peristiwa maut ini.
Sedang sang anak, Ni Komang Ayu Ardani, hingga Jumat 19 Maret 2021 sore belum ditemukan.
Adapun anak dari Komang Ayu Ardani, I Putu Kevin Ramansa, selamat dari peristiwa nahas ini.
Tiga tahun lalu, sekitar Juni 2017, dua pengendara juga jatuh ke bawah jembatan.
Satu korban meninggal dunia di tempat, karena terbentur bebatuan andesit yang terdapat di dasar jembatan.
Sementara korban satunya lagi selamat, karena tersangkut di pepohonan.
Sudah dari sejak lama warga setempat mengeluhkan kondisi jembatan yang memprihatinkan dan membahayakan ini.
Menurut tokoh masyarakat di Banjar Laplapan, I Ketut Karda, jembatan ini sudah tidak layak pakai. Alasannya, usianya tua karena dibuat tahun 1978.
Struktur dan material jembatan pun tidak melalui kajian. Dibuat secara gotong-royong oleh masyarakat.
Barometer pembuatannya hanya untuk pejalan kaki.
Sementara, saat ini setiap menit dilalui sepeda motor dan mobil.
Saat dikonfirmasi Tribun-Bali.com, Jumat 19 Maret 2021, Kepala Dinas PUPR Gianyar, Wayan Karya, mengaku sudah menerima sejumlah informasi terkait kondisi jembatan tersebut.
Saat ini pihaknya telah menurunkan Bagian Bina Marga untuk melakukan kajian untuk mengetahui penanganan apa yang harus dilakukan, serta mengkalkulasi biaya yang dibutuhkan.
"Sudah saya perintahkan Bidang Bina Marga untuk meninjau situasi di lapangan. Nanti hasilnya seperti apa, akan segera kita tindaklanjuti," janjinya. (*).