Menariknya, Dewan Pengawas PUDDS Tabanan memperingatkan agar Direksi yang baru nanti harus bisa mengembalikan penyertaan modal Rp 14 Miliar dalam satu periode.
Bahkan, pimpinan daerah juga sudah menerbitkan Keputusan Bupati Tabanan Nomor 180/766/01/HK/2021 tentang pembentukan panitia seleksi calon direksi dan calon dewan pengawas Perusahaan Umum Daerah Dharma Santika (PUDDS).
Dengan surat ini, selanjutkan akan dilaksanakan pelaksanaan seleksi Direksi dan Dewan Pengawas.
Proses pengumuman pendaftaran akan dimulai 16 Maret-23 Maret kemudian proses pendaftaran akan dimulai 17-23 Maret 2021.
Kemudian, untuk kriteria yang boleh mendaftar proses seleksi diantaranya harus Warga Negara Indonesia (WNI), pernah berkecimpung di dunia bisnis, usia minimal 35 tahun maksimal 55 tahun untuk direksi.
Kemudian untuk dewan pengawas berusia maksimal 60 tahun.
Diharapkan dengan direksi yang baru, PUDDS Tabanan ini bisa menyerap hasil pertanian Tabanan dengan optimal.
Terlebih lagi dari 133 desa, 98 desa ada Bumdes dengan modal keseluruhan Rp 58 Miliar.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, perjalanan PUDDS Tabanan ini cukup panjang dan menuai pasang surut.
Sehingga untuk membentuk dan membangkitkan perusahaan daerah ini pihak Pemkab Tababan selaku pemilik modal mengadak seleksi Calon Direksi dan Calon Dewan Pengawas PUDSS Tabanan tahun ini.
Tahap pertama yang dilaksanakan adalah pembentukan Tim Panitia Seleksi (Pansel), kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran hingga akhir seleksi.
"Kita ketahui perjalanan perusda ini cukup panjang sehingga kami sudah diskusikan agar PIDDS ini bisa baik dan benar kedepannya. Apalagi masukan dari pegawai dan karyawan setempat menginginkan agar bisa tetap eksis, jangan sampai berkali-kali perusahaan daerah ini kasarnya dikatakan tidak jalan atau bangkrut atau amor ing acintya," kata Bupati Sanjaya.
Sanjaya mengharapkan, ketika perusda ini sudah berjalan dengan baik, praktis hasil pertanian petani Tabanan bisa terserap di PUDDS ini karena sebelumnya hasil pertanian pasca panen belum optimal.
"Ini sesuai visi misi kita, artinya bagaimana komitmen kami (pimpinan daerah) membangun desa presisi dan desa berbasis data dan riset," katanya.