TRIBUN-BALI.COM, LONDON - Pangeran Harry diperkirakan bisa mendapatkan gaji tujuh digit dalam mata uang poundsterling (atau bernilai miliaran rupiah) untuk karir baru yang dirintisnya setelah menanggalkan peran dan tugas kebangsawanan.
Media Inggris memberitakan Kamis pagi 25 Maret 2021, Harry mulai meniti karir pertamanya sebagai profesional setelah mendapat posisi sebagai salah-satu direksi di sebuah perusahaan start-up di Lembah Silicon (Silicon Valley) di San Francisco, Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS).
Persisnya, posisi Harry di perusahaan start-up TI bernama BetterUp Inc adalah sebagai Chief Impact Officer (CIO). Peran Harry sebagai CIO adalah mempromosikan sebuah aplikasi untuk kesehatan mental.
Lembah Silicon merupakan pusat dari perusahaan-perusahaan TI kelas dunia seperti Google.
Aplikasi BetterUp yang merupakan aplikasi untuk pengembangan diri dan Kesehatan jiwa, sejauh ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan raksasa, termasuk Facebook dan Google juga Airbnb serta Linkedin, untuk tujuan meningkatkan kesehatan mental stafnya.
Aplikasi kreasi BetterUp itu menghubungkan antara para penggunanya (yakni karyawan/staf perusahaan yang melangganinya/subscriber) dengan para mentor kesehatan mental atau coach yang difasilitasi BetterUp.
Baca juga: Meghan Markle Klarifikasi Pernikahan Rahasia dengan Pangeran Harry
Baca juga: Pangeran Harry & Meghan Markle Mengakui Pernikahannya Sebelum Acara Kerajaan Tidak Sah Secara Hukum
Meskipun tidak pernah menjadi pekerja perusahaan, Harry tampaknya bersemangat dengan mengambil posisi itu.
“Saya ingin membantu menciptakan dampak (impact) dalam kehidupan orang-orang. Pelatihan-pelatihan yang proaktif akan memberikan kemungkinan tak terbatas untuk pengembangan diri, peningkatan kesadaran, dan kehidupan yang lebih baik secara keseluruhan,” kata Harry seperti dikutip The Sun.
BetterUp Inc didirikan bersama pada 2013 oleh Alexi Robichaux.
Namun aplikasi Kesehatan mentalnya baru diluncurkan pada 2016.
Harry mengungkapkan bahwa dia telah menggunakan aplikasi BetterUp selama beberapa bulan.
Robichaux menolak untuk mengungkapkan gaji Harry.
Namun, posisi serupa di perusahaan-perusahaan TI di Lembah Silikon yang lain bisa memberi imbalan bagi pemangkunya hingga miliaran rupiah per bulan.
Baca juga: Terungkap, Buku Nikah Buktikan Kebohongan Meghan – Harry Soal Hari Pernikahan Mereka
Baca juga: Pangeran William Marah pada Harry dan Meghan, Keduanya Dianggap Menghina Ratu Elizabeth II
Pengumuman di Twitter BetterUp
CEO BetterUp Alexi Robichaux mengatakan Duke of Sussex sangat cocok untuk perusahaan karena "model inspirasi dan dampaknya melalui tindakan."
Lewat unggahan Twitter, BetterUp Inc mengaku merasa terhormat dengan bergabungnya Pangeran Harry di perusahaannya.
Dijelaskan bahwa Pangeran Harry akan fokus pada kebugaran mental preventif dan potensi manusia di seluruh dunia.
Terjemahan: Kami merasa terhormat untuk menyambut Pangeran Harry, The Duke of Sussex sebagai Chief Impact Officer pertama BetterUp. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana dia akan bekerja untuk memperjuangkan pentingnya fokus pada kebugaran mental preventif dan potensi manusia di seluruh dunia.
Robichaux mengutip upaya Harry dalam mendirikan Invictus Games, yang memberikan kesempatan kepada personel militer dan veteran yang sakit dan terluka untuk berkompetisi dalam olahraga, dan mendirikan Sentebale, sebuah badan amal berbasis di Afrika yang mendukung kaum muda yang terkena dampak HIV.
Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, telah berupaya memisahkan kehidupan mereka dari keluarga kerajaan Inggris dan tinggal di California.
Mereka menandatangani kesepakatan untuk membuat konten untuk Netflix dan membuat podcast untuk Spotify .
Dalam sebuah unggahan blog, Harry mengatakan dia bergabung dengan BetterUp karena dia percaya pada misi perusahaan untuk menjadi proaktif tentang kesehatan mental.
"Menjadi selaras dengan pikiran Anda, dan memiliki struktur pendukung di sekitar Anda, sangat penting untuk menemukan versi kinerja puncak Anda sendiri," tulisnya.
Harry Dianggap Memanfaatkan Status
Gabungnya Pangeran Harry dengan BetterUp, apalagi jika dengan gaji yang menggiurkan, disebut-sebut bisa mendatangkan cibiran terhadapnya.
Yakni Harry dianggap memanfaatkan status dan namanya terkait Kerajaan Inggris.
Situs resmi BetterUp pun menulis dalam susunan pengurusnya (direksinya) dengan menyebut “Prince Harry” dan penjelasan di sampingnya tertulis “The Duke of Sussex”.
Duke of Sussex adalah gelar kebangsawanan Harry.
Padahal, seperti diketahui, sejak akhir 2019 Harry dan istrinya Meghan (39) telah memutuskan untuk menanggalkan peran dan atribut kerajaan untuk menjadi “rakyat biasa”.
Tak lama setelah itu, pasangan tersebut bersama anaknya Archie pindah ke Kanada.
Namun kemudian, sejak 2020 Harry dan Meghan bertempat tinggal di daerah pinggiran Los Angeles, Amerika Serikat.
Satu Persatu Orang-orang Dekat Pangeran Harry Pergi
Satu persatu orang-orang dekat Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle meninggalkan mereka.
Orang-orang yang pergi itu adalah mereka yang selama ini bekerja bersama dan membantu Harry – Meghan baik di perusahaan mereka, di yayasan ataupun di lembaga-lembaga lain yang didirikan atau terkait dengan pasangan itu.
Total ada sebanyak 13 orang pembantu yang telah meninggalkan pasangan itu sejauh ini.
Terakhir pada hari Selasa 23 Maret 2021 ini, The Sun memberitakan bahwa kepala staf perusahaan kehumasan (public relations/PR) milik Meghan – Harry, yakni Catherine St-Laurent, mengundurkan diri.
Tidak ada keterangan apakah kepergian mereka terkait dengan wawancara menghebohkan Harry – Meghan di acara Oprah pada 7 Maret 2021 lalu.
Seperti diwartakan, wawancara dengan Oprah itu banyak menyentil kehidupan di dalam keluarga Kerajaan Inggris, sehingga memunculkan komentar-komentar bahwa reputasi Meghan – Harry justru jadi tercoreng sejak itu.
Namun demikian, tampaknya perginya orang-orang terdekat Meghan – Harry itu sudah terjadi sebelum tayangan wawancara itu.
Catherine direkrut oleh Meghan – Harry untuk mengepalai perusahaan PR-nya pada April 2020 lalu saat pandemi Covid-19 baru merebak.
Catherine yang sebelumnya bekerja di sebuah yayasan penting milik suami-istri terkaya dunia, Biil dan Melinda Gates, saat itu memilih pindah kerja ke perusahaan Meghan karena merasa “dihormati”.
Namun demikian, sumber orang dalam yang dikutip The Sun menyebutkan bahwa Catherine (ibu dua orang anak yang tinggal di Kanada) mendapati dirinya justru frustrasi di perusahaan Meghan – Harry.
Menurut The Sun, Catherine telah dialihkan perannya dari kepala kantor menjadi "peran penasihat senior", dan itu pun tidak diharapkan untuk permanen.
Selain mundur sebagai kepala staf, Catherine juga mengundurkan diri sebagai kepala eksekutif Yayasan Archewell yang didirikan oleh Meghan – Harry.
Selain Catherine, ada juga nama-nama lain yang meninggalkan Harry – Meghan.
The Sun mengungkapkan, Nick Collins juga telah berpisah dari Meghan.
Nick Collins merupakan agen Meghan sejak Meghan masih belum dikenal sebagai seorang aktris terkenal.
Tim humas Sunshine Sachs, perusahaan yang mewakili Meghan saat dia masih main di drama serial Suits, juga telah dialihkan tugasnya ke usaha amal pasangan tersebut.
Menurut The Sun, setidaknya sembilan asisten lainnya juga berhenti dari pekerjaan di lembaga-lembaga milik Meghan – Harry ketika pasangan itu memulai hidupnya sebagai bangsawan Kerajaan Inggris.
Sara Latham, yang sebelumnya adalah kepala urusan kehumasan Meghan – Harry dan pernah bekerja dengan calon presiden AS Hillary Clinton, juga dipecat.
Ajudan yang lain, Heather Wong, berhenti bulan lalu sebagai direktur biro perjalanan milik Harry.
Angela Levin, penulis biografi Pangeran Harry, mengatakan bahwa fenomena mundur ramai-ramai orang-orang dekat Meghan – Harry di lembaga-lembaga mereka mungkin tidak semuanya buruk.
Namun demikian, Levin sepertinya juga prihatin.
“Beberapa dari mereka datang dengan kredensial (memiliki kemampuan yang baik) dan pengalaman yang sangat besar. Harry dan Meghan akan mengembangkan reputasi yang sangat buruk jika terus seperti ini (terjadi pengunduran diri yang berlanjut)," kata Angela Levin.
Berita Terkait Kerajaan Inggris
Pangeran Harry kini menjadi karyawan dengan gaji yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.