TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung membuat tim khusus untuk menindaklanjuti dugaan kasus Meningitis di Desa Adat Samu, Desa Werdi Bhuwana, Abiansemal.
Tim khusus itu pun akan melakukan penelitian terkait kasus yang kini masih sifatnya praduga yang diakibatkan oleh daging babi.
"Jadi pemkab Badung kini sudah membentuk tim untuk melakukan penelusuran. Termasuk didalamnya ada salah seorang profesor yang membidangi peternakan turun rembug menyampaikan beberapa hal," ujar Camat Abiansemal IB Mas Arimbawa saat dikonfirmasi Jumat 14 Mei 2021.
Dijelaskan kemarin malam, pihaknya juga melakukan pertemuan untuk mengimbau masyarakat agar tidak resah.
Baca juga: Terkait Dugaan Warga Keracunan Daging Babi, Bupati Badung Perintahkan Keswan Turun ke Desa Adat Samu
Selain itu mencarikan solusi agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
"Kemarin kita juga melakukan pertemuan dengan warga setempat, untuk mencarikan solusi. Termasuk meminta warga tidak panik," ungkapnya.
Dijelaskan, sebelumnya pihaknya bersama instansi terkait dan beberapa tim ahli juga melakukan pertemuan terbatas di Balai Banjar Samu.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas bahwa kasus tersebut perlu dilakukan kajian yang benar-benar matang dan amat teliti.
"Tim dari Pemkab Badung dan Instansi terkait termasuk GUPBI akan berkolaborasi memecahkan masalah ini. Mengingat, berbicara masalah daging babi yang dioleh tersebut, rangkaian prosesnya sangat panjang," bebernya sembari mengatakan apalagi babi itu berasal dari luar kabupaten Badung.
Arimbawa mengakui Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan perangkat daerah terkait menginginkan agar masyarakat tidak resah.
Selebihnya sangat berharap tidak ada masyarakat yang kembali mengeluhkan penyakit yang sama.
Lebih lanjut dijelaskan, warga yang memakan daging babi itu adalah warga yang saat itu membuat olahan daging babi yang digunakan sebagai upacara keagamaan.
Nah untuk warga yang memakan daging babi tersebut yakni hanya warga yang ngayah saja.
"Memang dilakukan makan bersama saat itu. Nah menjelang beberapa hari barulah beberapa warga mengeluhkan gejala panas badan. Sehingga dirujuk ke RSD Mangusada dan jumlahnya pun hanya 5 orang," tegasnya.
Baca juga: Terkait Dugaan Warga Terkena Peradangan Selaput Otak Setelah Konsumsi Babi, GUPBI Minta Tak Panik
Disinggung mengenai meningitis yang terjadi, pihaknya belum berani memastikan.