TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Para perajin tahu dan tempe di Klungkung, mengeluh dengan terus naiknya harga kedelai di pasaran.
Bahkan sejak Januari 2021 lalu, harga kedelai terus meningkat dan tidak turun-turun.
Para produsen pun terpaksa harus menaikan harga tahu dan mengecilkan ukuran tempe agar tetap dapat berproduksi.
Seperti yang diungkapkan Ariawan, seorang produsen tahu dan tempe di Banjar Gerombong, Desa Sulang, Klungkung.
Ia mengeluh karena harga kedelai tidak kunjung turun sejak Januari 2021.
Ia merinci awal tahun 2021 lalu harga kedelai Rp7000 per kilogram, dan naik menjadi Rp8000 jelang bulan Februari.
Namun dari Februari ke Maret, harga kedelai kembali melonjak sampai Rp9000 per kilogram. Lalu bulan Maret ke April harga kedelai melonjak menjadi Rp10.000 per kilogram.
"Tidak turun-turun harganya (kedelai), sampai dari setelah lebaran samlai saat ini harganya sudah Rp10.700 per Kilogram," ungkap Ariawan saat ditemui di sentra pembuatan tahu dan tempe di Banjar Gerombong, Desa Sulang, Senin (31/5/2021).
Kondisi itu membuatnya terpaksa harus mengambil resiko untuk tetap bisa berproduksi, atau menekan kerugian. Misal dengan cara menaikan harga atau memperkecil ukuran.
"Sangat terpaksan kami menaikan harga tahu, dan memperkecil ukuran tempe. Situasi saat ini sangat susah. Kami berharap konsumen bisa memaklumi kondisi kami, harga kedelai masih mahal sekali," ungkapnya.
Baca juga: Harga Kedelai Import Naik, Ramdhani Pengusaha Tempe dan Tahu di Buleleng Kurangi Jumlah Produksi
Kondisi serupa juga dirasakan para pengusaha tempe dan tahu yang di Lingkungan Taman Sari, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Pasalnya mereka harus mengurangi jumlah produksi, hingga berdampak pada penghasilannya.
Salah satu pengusaha tempe dan tahu di Lingkungan Taman Sari, Ramdhani (40) mengatakan, harga kedelai import saat ini mencapai Rp 10.700 per kilogram.
Sementara sebelumnya hanya Rp 6 ribu per kilogram. Kenaikan ini terjadi secara perlahan, sejak hari Raya Idul Fitri lalu.
"Naiknya pelan-pelan, dari Rp 6 ribu perkilo, terus besoknya naik Rp 7.800 per kilo, siangnya sudah naik lagi jadi Rp 8000 per kilo, sorenya naik lagi Rp 8.500 per kilo. Besoknya naik lagi ke Rp 9000 per kilo, jadi naiknya bertahap sampai hari ini jadi Rp 10.700 per kilo," ungkapnya saat ditemui, Senin 31 Mei 2021.