TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Seorang warga asal Banjar Dinas Lalanglinggah, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng bernama Ni Made Misiani Wismayanti (35) mengalami gatal-gatal, setelah tiga jam menjalani vaksinasi Covid-19 merk Astrazeneca.
Gatal-gatal yang dialami ini dinyatakan sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Dikonfirmasi Kamis (3 Juni 2021) Misiani mengatakan, ia menjalani vaksinasi pada Senin 31 Mei siang di aula Kantor Desa Pancasari.
Setelah di vaksin, ia kemudian menjalani masa observasi selama 30 menit.
• Tabanan Dapat Tambahan 20 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca, Lanjutkan Layanan Vaksinasi Berbasis Banjar
Kala itu, wanita yang dikaruniai empat orang anak ini tidak merasakan gejala apa-apa.
Sehingga pihak vaksinator langsung mengizinkannya pulang.
Anehnya setelah dua setengah jam berada di rumah, Misiani tiba-tiba merasakan gatal di sekujur tubuhnya, disertai dengan munculnya bentol-bentol berwarna merah.
Misiani lantas memeriksakan dirinya ke salah satu bidan yang ada di desa tersebut.
• BMW Astra Vaksinasi Seluruh Karyawan
Oleh bidan, ia diberikan obat alergi.
“Saya sebenarnya tidak punya alergi. Saya juga tidak tahu apakah gatal-gatal ini karena efek vaksin atau apa,” ucapnya.
Kini, Misiani mengaku gatal-gatal yang ia alami sudah mulai berkurang.
Namun bentol-bentol itu masih tampak di bagian tangannya.
Meski gatal-gatal yang dialami ini dipastikan sebagai KIPI, Misiani mengaku tidak trauma untuk divaksinasi Covid-19 tahap kedua.
• Desa Gelgel Klungkung Zona Hijau, Vaksinasi Covid-19 Tetap Berlanjut
“Ya saya serahkan ke pihak medis saja nanti, saat melakukan screening. Apakah setelah gatal-gatal ini saya masih bisa divaksin tahap kedua atau tidak,” terangnya.
Sementara Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, pasca menerima informasi adanya warga di Desa Pancasari yang mengalami gatal-gatal pasca divaksin, dirinya telah memerintahkan Puskesmas II Sukasada untuk melakukan pengecekan.