Berita Bali

Mairah Kaget Dengar Suara Gemuruh, Banjir dan Longsor di Klungkung, Karangasem, Gianyar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah warung tertimbun longsor di Kampung Lebah, Kelurahan Semarapura Kangin, Kelurahan Semarapura Kangin, Kamis 17 Juni 2021 - Mairah Kaget Dengar Suara Gemuruh, Banjir dan Longsor di Klungkung, Karangasem, Gianyar

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Hujan deras dan cukup lama di beberapa daerah di Bali, menyebabkan longsor dan banjir di beberapa titik, Kamis 17 Juni 2021 dini hari.

Misalnya di Klungkung, di Karangasem, dan di Gianyar.

DI Klungkung, Mairah (50) bersama kerabatnya tampak sibuk membersihkan material longsor yang menimbun warung sembako miliknya di Lingkungan Kampung Lebah, Kelurahan Semarapura Kangin, Kamis 17 Juni 2021 dini hari.

Sebelum mendapati warungnya tertimbun longsor, ia mendengar suara petir dan gemuruh yang cukup keras.

Baca juga: Perumahan di Desa Pesinggahan Terendam Banjir dan Lumpur, Bupati Klungkung Duga Penyebabnya Ini

Mairah mengatakan, kejadian longsor itu terjadi sekitar pukul 01.00 Wita.

Saat itu hujan deras mengguyur wilayah Klungkung dan sekitarnya.

Ketika kejadian itu, Mairah tidur di rumahnya yang berada di atas warung.

"Sebelum kejadian ada suara petir yang keras sekali, lalu tidak lama berselang terdengar suara gemuruh," ungkap Mairah.

Mendengar suara gemuruh itu, Mairah langsung turun ke warungnya.

Ia mendapati warungnya sudah tertimbun material longsor.

"Jadi yang longsor itu tanah halaman rumah saya, yang letaknya diatas warung," ungkapnya.

Akibat kejadian itu beberapa etalase dan perabotan di warung tersebut mengalami kerusakan.

Beruntung barang dagangan seperti sembako masih bisa diselamatkan.

Banjir disertai lumpur juga menimpa 10 rumah warga di Desa Pesinggahan Klungkung.

"Informasi warga dini hari tadi, air sampai masuk rumah warga setinggi pinggang orang dewasa," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada, Kamis.

Akibatnya beberapa warga setempat harus bersiaga hingga pagi hari, karena tidak bisa tidur akibat rumahnya terandam air.

"Kami pagi hingga siang lakukan penanganan di Desa Pesinggahan. Setelah genangan air surut, justeru rumah warga yang penuh lumpur," jelasnya.

Banjir juga terjadi di Desa Dawan Klod, tepatnya di pertigaan setra Dawan banjir. Luapan air dari saluran irigasi, menyebabkan lumpur dan sampah berserakan di atas jalan serta menutupi saluran irigasi Subak Dawan.

Mendapat laporan kejadian tersebut, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta langsung melihat situasi di lokasi.

"Air yang disertai lumpur dan sampah meluber hingga menutupi jalanan. Sebenarnya tidak ada pendangkalan, namun ini semua akibat sampah yang hanyut sehingga membuat sumbatan pada saluran saluran air. Inilah akibatnya kalau kita tidak peduli dengan lingkungan. Membuang sampah plastik dengan sembarangan, maka jadilah banjir," ujar Nyoman Suwirta.

Bupati Suwirta mengatakan pihaknya akan menggencarkan edukasi kepada masyarakat, perihal cara penanganan sampah, terutama sampah plastik.

Dirinya mengajak semua pihak untuk sadar dalam menjaga dan mengelola lingkungan masing masing sehingga tidak terjadi kejadian serupa.

Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, di tengah cuaca yang tidak menentu seperti saat ini.

Cuaca di Klungkung seringkali cerah, hanya saja ketika hujan, intensitasnya tinggi dan dalam durasi yang lama sehingga kerap menyebabkan bencana.

Terkait bencana, di Klungkung mulai sering terjadi musibah banjir, khususnya di Kecamatan Dawan.

Setelah ditelusuri penyebabnya sama, yakni sampah yang menyumbat sungai atau saluran irigasi.

Di Karangasem, dua unit rumah warga di Telagatawang, Kecamatan Sidemen, jebol setelah longsor menghantam tembok kamar.

Dua penghuni, ayah serta anak sempat tertimbun material longsoran.

Baca juga: Delapan Kecamatan di Buleleng Masuk Kategori Risiko Tinggi Bencana Tanah Longsor

Untungnya keduanya bisa menyelamatkan diri dari bencana.

Perbekel Telagatawang, Komang Muja Arsana mengatakan, rumah yang tertimpa longsor yakni I Putu Suarna di Banjar Dinas Kebung Kauh, Telagatawang.

Kondisi rumah jebol lantaran dihantam material dri belakang. Pemilik dan anak, sempat tertimbun longsor tetapi bisa selamatkn diri.

"Hujan lebat sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu pemilik sedang tidur pulas, tiba-tiba longsor. Bapak dan anak yang berada di dalam kamar sempat tertimbun, namun bapaknya bisa menyelamatkan diri dan kemudian menyelamatkan anaknya," kata Arsana, Kamis.

Ditambahkan, rumah I Wayan Pageg di Banjar Dinas Kebung Kauh, Desa Telagatawang tertimbun longsor.

Tidak ada korban jiwa.

Hanya rumah korban rusak.

Kerugian diperkirakan mencapai Rp 18 juta.

Hujan deras juga mengakibatkan pondasi dan penyengker Merajan Alit Dadya Pulasari di Banjar Kebung, tergerus, sekitar pukul 02.00 wita.

Tak ada korban jiwa, namun kerugian mencapai Rp 25 juta.

Jembatan menuju Pura di Taman Tirta, Banjar Telagatawang, juga amblas hingga rusak parah. Penyengker panjang sekitar 4 meter rubuh dan satu pelingih jebol terbawa arus sungai yang deras.

Banjir bandang di sekitar Banjar Telengan, Desa Gegelang, Keecamatan Manggis, menyebabkan barang milik warga terbawa hingga ke hilir sungai.

Perbekel Gegelang, Dewa Komang Parwata, mengatakan, hujan yang terjadi dari pukul 23.30 hingga 04.30 mengakibatkan aliran Sungai Betel meluap.

Luapan air sungai menyebar ke permukiman penduduk hingga merusak jalan raya, menghanyutkan sepeda motor, dan ternak warga.

"Dari hulu sampai hilir, sekitar 100 kepala keluarga yang terdampak banjir bandang. Luapan air sungai masuk ke rumah warga. Banyak barang berharga warga yang terbawa oleh arus air banjir bandang," kata Dewa Komang Parwata, Kamis.

Barang berharga milik warga yang terbawa arus yakni 2 ekor sapi penduduk hingga tewas.

Diperkirakan harganya puluhan juta.

Selain itu, 2 unit kendaraan sepeda motor rusak parah akibat terbawa arus.

"Sepeda motor bisa diselamatkan, tapi sudah rusak parah," katanya.

Di Gianyar, musibah yang disebabkan hujan deras menyebabkan banjir hingga sebuah mobil Kijang Inova tipe lama tertimpa pohon, yang mengakibatkan kaca depan retak.

Masalah tersebut telah ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar. Dan, nihil korban jiwa.

Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Suamba mengatakan, pada malam tersebut, awalnya pihaknya menerima laporan adanya rumah warga di Banjar Sema, Kelurahan Bitera, Kecamatan/Kabupaten Gianyar yang tergenang air.

Pihaknya juga menerima informasi bahwa di dalam rumah terdapat bayi.

"Begitu mendapat laporan rumah tergenang air dan di dalamnya ada bayi, kami langsung meluncur ke TKP. Laporan tersebut masuk pukul 01.00 Wita," ujarnya.

Di sana ia menemukan rumah milik Ni Wayan Ariasih dan badan jalan di kawasan telah tergenang air setinggi kurang lebih 20 centimeter (cm).

Hal itu terjadi akibat air gorong-gorong meluap, akibat gorong-gorong tersumbat sampah. (mit/ful/weg)

Baca juga: Pemprov Bali Serahkan Sumbangan Senilai Rp 517 Juta Lebih untuk Korban Bencana NTT

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkini