Kata dia, porang merupakan bahan pokok untuk pengganti beras, bahan pokok untuk mie, obat kecantikan dan juga untuk pelekat pesawat.
BACA JUGA: Meski Pandemi, Pembeli Siberian Husky Tetap Ramai, Bisa Hasilkan Omzet Rp25 Juta Per Bulan
"Prospek kedepan bagus, apalagi sudah ada wacana dari Presiden bahwa porang dan sarang walet adalah produk unggulan nasional. Komoditi porang sangat menjanjikan. Karena tak memerlukan banyak air, perawatan organik, perawatan gampang. Apalagi pabrik pengolahannya sudah ada di Madiun dan di beberapa tempat di Bali sudah tersedia," ujarnya.
Dengan melihat prospek porang yang baik di bidang ekonomi, serta dapat mengalih fungsikan lahan non produktif sebagai kebun beromset puluhan juta.
Pihaknya meminta Dinas Pertanian Gianyar agar mulai menggencarkan sosialisasi tanaman porang.
"Dinas Pertanian harus menggencarkan sosialisasi budidaya porang, dan harus ada subsidi atau bantuan untuk pembudidayaannya. Sebab untuk memulai budidaya tanaman ini, membutuhkan biaya besar. Tapi biaya besar itu hanya saat memulai saja, setelah itu hanya menikmati hasil," tandasnya.
Kadis Pertanian, Made Raka mengatakan, saat ini budidaya porang telah mulai digeluti oleh sejumlah petani di Kabupaten Gianyar.
Karena itu, pihaknya pun sudah melakukan beberapa hal.
Mulai dari sosialisasi hingga mendampingi petani ketika ada program untuk petani porang.
Namun untuk subsidi, hingga saat ini masih berproses.
"Sejak awal tahun ini, banyak saya dengar porang, porang. Setelah mengetahui sejumlah petani Gianyar mulai menggeluti pertanian porang, kami pun ikut hadir. Melakukan pendampingan ketika ada program porang dadi kementerian untuk subsidi porang, saat ini masih berproses," ujarnya. (*)