Di samping faktor risiko, ada beberapa penyebab seorang anak memiliki kolesterol tinggi, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Pola makan
Lemak jenuh dan lemak trans adalah jenis lemak pada makanan. Jenis lemak ini dapat menyebabkan hati membuat lebih banyak kolesterol daripada yang dibutuhkan tubuh.
Jika makanan anak mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah tinggi, hal itu dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa obesitas pada anak juga dapat menyebabkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans antara lain:
- keju tinggi lemak
- daging tinggi lemak
- susu dan krim lemak utuh
- mentega
- es krim
- minyak kelapa sawit dan kelapa
- makanan olahan, seperti kue kering, keripik kentang, dan gorengan
Untuk mempertahankan pola makan yang bergizi, AHA merekomendasikan agar anak usia 2-3 tahun menerima asupan lemak total 30-35 persen dari kalori hariannya.
Baca juga: WHO : Obesitas di Indonesia Berlipat Ganda Dua Dekade Terakhir
Organisasi tersebut juga menyarankan bahwa anak-anak berusia 4-18 tahun menerima 25-35 persen lemak dari kalori harian mereka.
2. Diabetes
Seorang anak yang hidup dengan diabetes dapat menempatkan mereka pada peningkatan risiko mengembangkan kadar kolesterol tinggi.
Diabetes dapat menyebabkan kondisi yang disebut dislipidemia diabetes, yakni kondi yang dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL.
Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa dari 202 anak dengan diabetes, 26,2 persen mengalami dislipidemia.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan frekuensi kondisi pada anak-anak dengan diabetes di Amerika Serikat.
3. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah suatu kondisi ketika timbunan lemak, yang dikenal sebagai plak, menumpuk di arteri seseorang. Plak terdiri dari:
- kolesterol
- zat lemak
- limbah seluler
- kalsium
- fibrin, zat pembekuan dalam darah