TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Dengan volume sampah yang mencapai satu ton per hari,
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, Reduce, Reuse, Recycle (TPST3R) Dauhwaru mendapatkan kembali bantuan sebuah kendaraan pengangkut sampah.
Sistem pengelolaan dan teknologi pengolahan sampah yang berlokasi di kelurahan Dauh Waru kecamatan Jembrana terbukti efektif mengatasi sampah.
Di luar sistem pengolahan, ternyata yang masih menjadi kendala ialah pengangkutan. Sehingga bantuan kendaraan itu merupakan hal yang paling diperlukan.
Baca juga: Mulai Hari Ini 14 September 2021 Masuk Kantor Polisi di Jembrana Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi
Informasi yang dihimpun, bahwa saat ini TPS3R Dauhwaru, memiliki empat armada berupa kendaraan roda tiga.
Setiap harinya, melayani 401 kepala keluarga yang berada di kelurahan Dauhwaru.
Mereka mampu mengumpulkan sampah-sampah warga sebanyak 1 ton, baik sampah organik dan juga non organik.
Bupati I Nengah Tamba mengatakan, bantuan berupa satu unit kendaraan roda tiga merupakan kendaraan operasional untuk melayani sampah milik warga.
Selain itu pembayaran iuran oleh warga kini juga bisa melalui aplikasi Qrish dari BPD sehingga mengurangi kontak dimasa pandemi.
TPST 3R Dauhwaru Asri dapat dijadikan sebagai pilot project bagi wilayah-wilayah lainnya di Jembrana.
“Hari ini kami merasa bangga. Hal ini dikarenakan kelurahan dauhwaru sudah maju khususnya dalam menjaga kebersihan wilayahnya.
Pola dan sistem pengelolaan sampah di masing-masing kk telah dilakukan secara rutin oleh kelompok disini dengan baik.
Untuk itu, pola yang sudah baik ini diharapkan bisa dicontoh dan dijadikan sebagai pilot project bagi desa dan kelurahan lainnya di Jembrana ini,” ucapnya Selasa 14 September 2021.
Sementara itu, Ketua Kelompok Dauhwaru Asri, I Wayan Ariasa, mengatakan, bahwa terkait dengan hasil yang telah diolah dan jual, digunakan sebagai biaya operasional para kru.
Baca juga: PDIP Jembrana Laporkan Akun Pembuat Hoax Ketum Megawati Meninggal Dunia
Dari empat armada bersama kru yang kerjanya setiap hari tentu membutuhkan biaya operasional, maka dari hasil penjualan baik itu berupa pupuk kompos dan penjualan dari sampah-sampah plastik kita gunakan untuk biaya operasional.
“Kami gunakan hasil untuk para kru dan biaya operasional sehari-hari,” bebernya. (*)
Artikel lainnya di Berita Jembrana