Sebagai antisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi, Dinkes Denpasar akan merekrut lagi tenaga input data.
"Jadi gini karena ini pandemi, dan belum tau seperti apa, pelaporan juga kadang beda, semua harus masih berjalan, dan berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Nanti ke depannya kita mungkin menambah tenaga jadi tidak hanya sendiri atau berdua," ungkap dia.
"Karena bebannya tinggi sehingga kesalahan seperti itu, ya bagaimana ya, dengan beban seperti itu bisa saja terjadi. Hingga saat ini masih dibantu Kominfo, tapi data dasar kan tetap kami," sambung dia.
Baca juga: Update Kasus Kesalahan Input Data Pasien Covid-19, Ini Keterangan Kadinkes Kota Denpasar:Human Error
Pemanggilan Saksi
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat menjelaskan kasus salah input data masih dalam penyelidikan.
Polisi, kata dia, akan memanggil saksi lagi.
"Masih pendalaman. Masih pemanggilan-pemanggilan terus (saksi)," ujar Mikael, kemarin.
Mikael memastikan belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.
"Belum, belum (penetapan tersangka). Makanya kami masih melakukan penyelidikan, pemeriksaan. Nanti bagaimana perkembangannya, setelah semuanya lengkap baru kami share," ucap Mikael.
Antisipasi Asumsi Aneh-aneh
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat mengatakan jika pemeriksaan kasus ini rampung atau lengkap, maka aakan diungkap ke hadapan publik.
"Semua (harus) rampung. Kalau semua sepotong-sepotong nanti di masyarakat gak enak. Berasumsi yang aneh-aneh nanti, dipikir rumah sakit gak beres atau apalah," tambahnya.
Mikael mengatakan, lama proses pendalaman kasus tergantung pihak yang diperiksa.
Ia juga enggan mengungkap akan memeriksa siapa lagi dalam kasus ini.
"Tergantung mereka, koorpratif gak datang, kalau cepet menghasilkan data, ya datang kesini. Nanti ajalah itu (terkait jumlah yang diperiksa)," pungkasnya. (sar/riz)
Kumpulan Artikel Denpasar