TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - RSUD Buleleng telah mengoperasikan poli khusus Covid-19 yang diberi nama Poli Ispa.
Namun hingga saat ini belum ada pasien yang datang berobat. Hal ini seiring menurunnya kasus terkonfirmasi positif di Buleleng.
Pantauan Tribun Bali di RSUD Buleleng, Selasa 21 September 2021, Poli Ispa berada di eks ruangan PMI. Poli ini mulai beroperasi sejak dua minggu yang lalu.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Buleleng, dr I Ketut Gede Agus Budi Wirawan mengatakan, poli tersebut diberi nama Poli Ispa agar tidak menimbulkan kesan meng-covid-kan pasien.
Baca juga: Diskominfo Buleleng Kirim 200 User untuk Dapatkan QR Code PeduliLindungi
Baca juga: Satgas Covid-19 Buleleng Tak Ingin Buru-buru Buka PTM, Suradnyana: Saya Harus Lihat Tren Kasus Dulu
Menurut Wirawan, poli itu memang untuk memisahkan antara pasien yang memiliki indikasi terpapar Covid dengan pasien biasa.
"Poli ini kami buat tujuannya untuk keamanan, utamanya untuk nakes supaya tidak terpapar, dan tidak melakukan kontak dengan pasien non Covid," ucapnya.
Setiap pasien yang datang ke poli akan diskrining untuk melihat apakah pasien memiliki gejala Covid-19 atau tidak.
Jika memiliki gejala ke arah Covid, maka pasien akan dibawa ke Poli Ispa untuk observasi lebih lanjut, seperti pemeriksaan swab atau terapi lainnya.
Apabila dari hasil observasi, pasien tidak memiliki gejala ke arah Covid, dipersilakan masuk ke poliklinik yang dituju.
"Poli Ispa ini memiliki perawat serta dokter yang fleksibel tergantung dengan kasus atau keluhan pasien. Poliklinik, IGD, dan rawat inap memang harus ada pemisahan selama masa pandemi ini untuk kemananan nakes dan pasien lainnya. Sejauh ini belum ada pasien yang ditangani di Poli Ispa," jelasnya.
Mengingat kasus terkonfirmasi saat ini sudah mulai menurun, dr Wirawan menyebut pihaknya juga sudah melakukan efisiensi terhadap ruang isolasi.
Seperti ruang Flamboyan dan ruang Melati yang dulunya disediakan untuk pasien Covid bergejala sedang, kini dialihkan untuk pasien umum atau non Covid.
Kini ruangan yang digunakan untuk merawat pasien hanya ruang Lely, Mahotama dan Jempiring, dengan jumlah keterisian rata-rata dibawah 50 persen.
"Itu sifatnya tentatif. Kalau misalnya terjadi lonjakan kasus, ruang itu akan digunakan lagi untuk pasien Covid," tandasnya.
10 Kasus Baru
Penularan Covid-19 masih terjadi di Buleleng. Pada Selasa 21 September 2021, terdapat penambahan 10 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.