Berita Bali

Kasus Covid-19 di Bali Sudah Dua Digit Setiap Hari, Pemprov Optimis Bisa Turun Menjadi PPKM Level 2

Penulis: Ragil Armando
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pelaksanaan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bali dinilai sebagian kalangan mampu menurunkan angka penyebaran Covid-19.

Berdasarkan dari data yang diterima Tribun Bali dari Satgas Covid-19 Bali terlihat penurunan kasus dalam beberapa minggu terakhir.

Menariknya, kali ini angka penyebaran Covid-19 sendiri telah menyentuh dua digit dalam seminggu terakhir

Pada 27 September 2021 sendiri angka penyebaran Covid-19 di Bali sendiri menyentuh angka 67 orang.

Baca juga: Keliling Malam Kejar Pelanggar, Satpol PP Kota Denpasar Patroli Jaga PPKM Level 3

Kemudian pada 28 September 2021 angka penyebaran Covid-19 sedikit meningkat menyentuh angka 92 orang.

Lalu, pada 29 September 2021 kembali melandai dengan menyentuh angka 88 orang.

Di 30 September 2021, kasus aktif Covid-19 sedikit turun dengan angka 88 orang.

Sedangkan, pada 1 Oktober 2021 kembali sedikit meningkat dengan menyentuh 97 orang.

Kemudian, pada 2 Oktober 2021 kembali sedikit melandai dengan 87 kasus aktif baru.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengakui jika dalam dua hari terakhir angka penyebaran Covid-19 di Pulau Dewata menurun.

Bahkan, Bali sendiri menjadi turun menjadi PPKM level 3 sejak 13 September 2021 lalu.

“Iya memang menurun ya,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu  3 Oktober 2021.

Suarjaya mengatakan bahwa keberhasilan ini sendiri menurutnya juga merupakan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat Bali.

“Ini adalah kerjasama dari semua pihak, dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, TNI-Polri, Satgas, media, dan juga masyarakat,” katanya.

Baca juga: Bali Masih PPKM Level 3, Aparat Kota Denpasar Adakan Penertiban Keliling di Malam Hari 

Ia juga mengungkapkan jika masyarakat Bali saat ini sudah semakin disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) serta menerapkan 6M yakni memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun tubuh, dan mentaati aturan.

Tidak hanya itu, Gubenur Bali, Wayan Koster juga telah menginstruksikan untuk menggencarkan 3T yakni Tracking, Tracing, Treatment dalam menangani Covid-19.

Suarjaya juga menyebut bahwa untuk tracking dan tracing sendiri pihaknya juga sudah jauh melampaui rata-rata dengan 5 ribu-6 ribu testing per-hari.

“Tentu ya dengan 6 M dan 3T juga ya, untuk tracking dan tracing kita gencarkan testing ya, dan kita sudah jauh di atas rata-rata sehari itu bisa 5 ribu sampai 6 ribu ya pelacakan. Sehingga yang bergejala dan tidak bergejala bisa terlacak,” paparnya.

Untuk mempercepat penanganan pandemi, Pemerintah telah melakukan upaya vaksinasi kepada masyarakat.

Sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia.

Masyarakat yang telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 3.337.972 orang, vaksin 2 sebanyak 2.690.152 orang dan vaksin 3 sebanyak 32.692 orang.

“Salah satunya juga dengan menggencarkan vaksinasi ya, bahkan yang positif saat ini rata-rata justru yang belum vaksin, sehingga kini kita jemput bola dengan melakukan vaksinasi, khususnya di lansia,” tambahnya.

Bahkan, ia optimistis Bali akan turun level PPKM menjadi level 2 pada perpanjangan selanjutnya yang direncakan akan terjadi Senin esok, 4 Oktober 2021.

“Kita optimis ya bisa turun, bahkan bisa ke level 1 harapannya, tapi kan itu perlu kerjasama semua pihak untuk menjaga prokes dan melakukan vaksinasi,” paparnya.

Baca juga: Kapasitas Boat Tetap Dibatasi 70 Persen, Padahal PPKM Bali Sudah Turun Level

Di sisi lain, Sekretaris Satgas Penanganan Covid 19 Provinsi Bali, Made Rentin mengatakan perkembangan status covid 19 di Provinsi Bali saat ini dalam status risiko rendah atau zona kuning.

Bahkan jumlah terkonfirmasi positif setiap hari jumlahnya tidak mencapai 100 orang.

Hal itu tidak lain hasil dari taatnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan  di lapangan serta capaian vaksinasi.

"Semua zona kuning, atau risiko  rendah.  Zona kuning 8 kabupaten dan 1 kota, Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Jembrana, Klungkung, Karangasem, Tabanan, Buleleng dan Kota Denpasar," jelas dia. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Berita Terkini