Kedua, pedagang di Pasar Badung juga kebanyakan usia lanjut dan tidak terlalu bisa menggunakan aplikasi.
Dan masalah ketiga yakni ada banyak pintu masuk pasar sehingga dibutuhkan banyak petugas.
Ada beberapa pertimbangan yang kemungkinan digunakan dalam uji coba ini.
Salah satunya memperbolehkan penggunaan sertifikat vaksin bagi yang tidak memiliki ponsel pintar.
“Yang jelas protokol kesehatan yang kami utamakan, tapi mungkin penggunaan sertifikat vaksin juga kami pertimbangkan,” katanya.
Sementara itu, untuk penerapan aplikasi ini sistemnya sama dengan penerapannya di mal maupun tempat wisata.
Dimana setiap pengunjung yang masuk melakukan scan QR Code menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Ini baru sebatas uji coba dulu sambil sosialisasi, dan kita usahakan meskipun banyak kendala.
Minimal uji coba ini memiliki pengaruh untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di pasar rakyat,” katanya.
(*)