TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Gempa berkekuatan 4.8 skala Richter yang terjadi Sabtu (16/10/2021) mengakibatkan dampak kerusakan di seluruh wilayah Bangli.
Berdasarkan catatan petugas BPBD, kerusakan akibat gempa hingga kini mencapai Rp 800 juta.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa Minggu (17/10/2021) menyebutkan, sesuai hasil monitoring dan pulbaket untuk di Kecamatan Bangli, laporan kerusakan akibat gempa tercatat di dua lokasi. Yakni Desa Landih dan Desa Kayubihi.
Di Kecamatan Susut, kerusakan akibat gempa dilaporkan terjadi di lima lokasi. Yakni Desa Penglumbaran, Desa Selat, Desa Tiga, Desa Sulahan, dan Desa Susut.
Baca juga: Gubernur Koster Jenguk Korban Gempa Karangasem-Bangli, Pastikan Biaya Perawatan Ditanggung Penuh
Di Kecamatan Tembuku, lanjut Agus, kerusakan akibat gempa terjadi di tiga lokasi. Antara lain Desa Peninjoan, Desa Tembuku, dan Desa Yangapi.
Sedangkan di Kecamatan Kintamani, di empat lokasi. Yakni Desa Buahan, Desa Terunyan, Desa Batur Selatan, dan Desa Songan A.
"Dari lokasi tersebut, untuk fasilitas pribadi berupa bangunan rumah, tercatat ada dua unit rusak ringan, sembilan unit rusak sedang, dan 26 unit rusak berat," sebutnya.
Sementara kerusakan fasilitas umum berupa bangunan di instansi pemerintahan, lanjut Agus, tercatat ada empat unit.
Diantaranya Kantor Desa Buahan, Puskesmas Susut II di Desa Sulahan, Mako Polsek Susut, serta BUMDES Buahan.
"Selain itu dari empat kecamatan total ada 28 unit tempat ibadah, 2 unit MCK, 2 unit dapur, serta 3 unit balai masyarakat yang juga mengalami kerusakan akibat gempa. Secara total kerugiannya mencapai Rp 800 juta," ungkapnya.
Selain itu gempa juga mengakibatkan 10 korban jiwa. Dua diantaranya meninggal dunia, tiga orang mengalami luka berat, dan lima orang mengalami luka ringan.
Agus juga mengatakan musibah gempa yang berdampak pada musibah tanah longsor, mengakibatkan empat dusun/banjar di tiga desa terisolir. Antara lain Dusun Cemara Landung dan Dusun Terunyan di Desa Terunyan, Dusun Dukuh Desa Abang Batudinding, dan Dusun Abang, Desa Abang Songan.
"Total warga yang terisolir sebanyak 549 KK. Diantaranya 105 KK dari Dusun Cemara Landung, 181 KK dari Dusun Terunyan, 217 KK dari Dusun Dukuh, dan 46 KK dari Dusun Abang," bebernya.
Pembersihan Material Sudah di Enam Titik
Sementara itu, proses pembersihan material longsor masih terus dilakukan selama sehari penuh. Hingga pukul 18.00 Wita, pembersihan longsor sudah mencapai titik ke enam.
Baca juga: Korban Longsor di Bangli Bakal Dapat Santunan dari Pemprov Bali Masing-masing Rp 10 Juta
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan, pembersihan material longsor melibatkan lima alat berat milik TNI, Dinas PUPR Provinsi dan Dinas PUPR Kabupaten.
Kendati pembersihan material longsor sudah mencapai titik ke enam, Agus menegaskan jika pemberishan material tersebut belum mencapai 100 persen.
"Artinya pembersihan ini masih sekedar membuka jalan saja sebagai akses masuk alat berat. Jadi masih perlu dibersihkan lagi dengan alat berat yang lainnya," jelas dia.
Walaupun akses jalan sudah terbuka dan bisa dilintasi, Agus mengimbau kepada warga untuk sementara memanfaatkan akses jalur danau. Sebab selain masih terdapat bebatuan, dikhawatirkan terjadi longsor susulan. (*)
Artikel lainnya di Berita Bangli