Pandemi bukanlah awal dan akhir dari krisis dunia.
Kata Menkeu, masih ada kemungkinan besar krisis-krisis lain datang kembali dalam beberapa tahun ke depan, termasuk perubahan iklim hingga disrupsi digital.
"Saat ekonomi bagus, kita tetap harus akumulasi atau mengisi amunisi, defisit kita turunkan sehingga kita punya yang disebut fiscal space. Begitu terjadi hantaman, fiscal space itu bisa kita pakai dan manfaatkan," ujar Ani, panggilan karib Menkeu.
Ancaman Berikutnya
Krisis akibat pandemi Covid-19 memang belum berakhir.
Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa krisis bisa saja terpacu sebab lain, alias tidak berhenti di pandemi corona.
Ada ancaman lain yang harus dimitigasi, antara lain perubahan iklim serta disrupsi digital.
“Berkaca dari pengalaman tiga kali krisis tahun 1997/1988, 2008 dan saat ini, ujungnya berefek ke keuangan negara,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Untuk itu, kata Menkeu, keuangan negara harus bisa mengantisipasi.
“Dunia itu bisa dihantam, Indonesia juga dihantam berbagai krisis. Kalau kita sekarang bicara pandemi, next time bisa climate change, bisa juga dari digital disruption,” ujar Menkeu.
Menurut Menkeu, krisis selalu membawa perubahan,
“Saat menyerang akan menyebabkan orang harus berubah, baik itu perubahan ke sosial, ekonomi. Untuk itu, negara harus hadir dengan keuangan negara yang harus sehat,”ujarnya. (kontan)
Kumpulan Artikel Nasional