Sebab, periodontal atua penyakit gusi sering kali memiliki faktor risiko yang sama dengan penyakit jantung.
Sejumlah studi masih terus mendalami tentang hal ini, namun beberapa studi yang sudah ada menunjukkan bahwa bakteri di mulut yang terlibat dalam pengembangan penyakit gusi dapat berpindah ke aliran darah dan menyebabkan peningkatan protein C-reaktif, penanda peradangan di pembuluh darah.
Kondisi ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
3. Rutin berolahraga
Berolahraga secara rutin juga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan jantung.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan olahraga intensitas moderat setidaknya 150 menit per minggu.
Jika merasa tak punya waktu selama itu untuk berolahraga, kita bisa mempersingkatnya dengan meningkatkan intensitas olahraga.
Menurut AHA, seperti dikutip Health, demi jantung yang sehat kita juga bisa mengombinasikan olahraga moderat dan berat selama 75 menit per minggu.
Kita dapat membagi durasi tersebut ke dalam beberapa hari dan beberapa waktu dalam sehari.
4. Mengelola stres
Mengelola stres dengan baik juga termasuk cara menjaga kesehatan jantung.
Stres tak hanya dapat membebani jantung, tetapi bisa memicu perilaku tidak sehat lain, seperti pola hidup tidak aktif dan makan berlebih.
Keduanya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap peningkatan penyakit jantung.
Setiap orang punya cara efektif mengelola stresnya masing-masing. Cobalah menemukan hal yang dapat membantu kita mengelola stres, misalnya meditasi atau melakukan latihan napas dalam.
Kita tak perlu melakukannya berjam-jam, melainkan cukup meluangkan waktu beberapa menit.