Berdasarkan peta jalan, PLN akan mempensiunkan PLTU _subcritical_ sebesar 10 gigawatt (GW) pada 2035.
Kemudian PLTU _supercritical_ sebesar 10 GW juga akan dipensiunkan pada tahun 2045.
Baca juga: PT PLN (Persero): Standardisasi Akan Percepat Transisi Ekosistem Kendaraan Listrik
Baca juga: Presiden Perintahkan Konversi LPG ke Kompor Induksi, PLN: Kami Sudah Siap
Tahap terakhir pada tahun 2055, PLTU _ultra super critical_ 55 GW dipensiunkan.
Pada saat bersamaan, PLN akan berinvestasi besar-besaran untuk mempercepat peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) hingga 20,9 GW, serta pengembangan teknologi penyimpanan listrik dalam bentuk baterai berukuran besar hingga teknologi penangkapan karbon dan hidrogen.
Program lain yang disiapkan PLN untuk mendukung transisi energi yaitu ekspansi gas, program co-firing, Konversi PLTD ke EBT, hingga peningkatan efisiensi energi dan pengurangan susut jaringan.
Di sisi lain, upaya dekarbonisasi juga memerlukan partisipasi publik. Masyarakat, perlu mendukung penanganan perubahan iklim, setidaknya dalam persepktif konsumen.
Sejumlah program transisi energi yang sekarang gencar dijalankan, seperti penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, dan lainnya bisa jadi pilihan masyarakat.
"Penggunaan kendaraan listrik dapat dilakukan untuk menjawab tantangan dekarbonisasi sektor transportasi," tambah Agung.