Berita Bangli

Penglipuran Village Festival Mulai Dibuka, Pengelola Targetkan Kunjungan 1.000 Orang Per Hari

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Parade budaya dalam Penglipuran Village Festival (PVF) VIII, Selasa 7 Desember 2021.

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Setelah sempat rehat setahun lantaran pandemi Covid-19, Desa Wisata Penglipuran kembali menggelar acara Penglipuran Village Festival.

Acara tahunan tersebut digelar selama enam hari, dimulai dari tanggal 7 Desember hingga 12 Desember 2021.

Menurut Panitia Penglipuran Village Festival VIII, I Nengah Sudibia, salah satu latar pelaksanaan festival untuk melestarikan kearifan lokal.

Terbukti dari pelaksanaan festival pertama, yakni tahun 2013, sanggar mulai hidup dan para generasi muda Pengelipuran mulai mau belajar menari.

Disamping itu juga, penyelenggaran festival dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Fragmen Tari Gugurnya Pahlawan Bangli AA Anom Mudita Awali Pembukaan Penglipuran Village Festival

"Dengan adanya festival, kita berharap peningkatan jumlah kunjungan dan meningkatkan perekonomian masyarakat serta peningkatan PAD Kabupaten Bangli," ungkapnya. 

Lebih lanjut Sudibia mengatakan, rangkaian acara festival telah mulai dilakukan sejak Senin 6 Desember 2021.

Dimulai dengan pembukaan pameran bonsai yang ditandai dengan penancapan bendera Sedana Arta Award oleh bupati dan sekarang pembukaan festival.

Mantan Kadisperindag Bangli itu menambahkan, PVF VIII mengambil tema Green Destination berbasis CHSE, yang tujuannya berkaitan dengan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan.

"Dalam hal ini, masyarakat dan pengunjung agar tetap menjalankan protokol kesehatan.

Beda dengan tahun sebelumnya, kali ini kami juga melaksanakan pameran bonsai, lomba kebersihan lingkungan, dan penerapan prokes," jelasnya. 

Selain itu, imbuhnya, event ini dilaksanakan dengan berbagai macam kegiatan lomba dan menampilkan parade budaya kearifan lokal Desa Penglipuran.

Mulai dari Parade Nilem, Ngusaba bantal, Ngaturang utpeti, Barong ngelawang, serta fragmen tari tentang gugurnya pahlawan Bangli Anak Agung Anom Mudita.

"Kegiatan ini dirangkaikan pula dengan pameran produk UMKM, pameran Bonsai, hingga lomba vlog promosi Desa Wisata Penglipuran.

Untuk lomba vlog, saat ini sudah dipilih 10 besar, dan akan dikerucutkan menjadi tiga besar pada tanggal 11 Desember 2021," sebut dia.

Baca juga: 254 Bonsai Dipamerkan Meriahkan Penglipuran Village Festival VIII di Bangli

Sementara, disinggung mengenai tingkat kunjungan, Sudibia mengaku hingga kini kunjungan wisatawan di Desa Penglipuran sudah mengalami peningkatan.

Mengenai target, jika pada hari normal kunjungannya berkisar 700 per hari, maka selama pelaksanaan festival ditarget 1.000 per hari.

"Untuk tiket masuk tidak ada perubahan meskipun ada festival. Tetap Rp 25 ribu untuk wisatawan lokal, dan Rp 30 ribu untuk wisawatan mancanegara," ucapnya.

Event tahunan PVF VIII dibuka oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa.

Kepada awak media, Handayani mengatakan, sejak tahun lalu pihaknya sejatinya tetap mendorong adanya festival-festival masyarakat, tetapi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

"Kita melihat dengan angka kasus Covid-19 yang mulai melandai, dan kita semua juga sudah vaksin, jadi pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf sangat menyambut baik adanya festival ini.

Dan ini juga untuk membangkitkan semangat masyarakat, jadi masyarakat bisa beradaptasi dan tetap bisa berinovasi dengan kondisi saat ini," sebutnya.

Ia mengaku tidak menargetkan tingkat kunjungan. Target yang diinginkan adalah bagaimana membangkitkan semangat masyarakat, khususnya lokal, serta belajar ke depannya bagaimana melaksanakan event.

Dikatakan, ia baru pertama ini menghadiri Penglipuran Village Festival.

Ia mengaku takjub, lantaran dalam festival ini ada cerita sejarah kepahlawanan Kapten Anom Mudita yang berkaitan dengan Penglipuran.

Baca juga: Bangli Lebih Awal Gelar Penglipuran Village Festival, Apakah Karena Akan Ada PPKM Level 3?

"Selain itu, dalam pelaksanaan event budaya itu harus bisa membangkitkan rasa bangga masyarakatnya terhadap wilayahnya.

Saya juga melihat banyak anak-anak muda ikut berpartisipasi. Ini bagian dari regenerasi. Dan ini juga yang sangat saya apresiasi," ungkapnya.

Sementara disinggung soal komitmen lanjutan dari Kemenparekraf, Handayani menegaskan akan mendukung promosi sebelum event dilaksanakan.

Ia juga menyontohkan ada lomba vlog yang digelar, menurutnya cerita-cerita tersebut lebih baik dikumpulkan untuk menjadi bagian promosi di tahun depan.

"Kita tidak boleh stop, lalu menunggu Desember tahun depan baru woro-woro, jangan.

Lebih baik semua hasil-hasil yang ada disini, kita satukan, dijadikan bahan promosi tahun depan.

Sehingga inshaallah, mudah-mudahan sudah lebih kondusif, lebih banyak wisatawan yang datang.

Sekarang saja kita lihat sudah banyak wisatawan yang datang, nah ini akan dipromosikan mungkin sebulan sebelumnya," tandasnya.

(*)

Berita Terkini