Berita Denpasar

Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Tak Akan Tutup Pintu Masuk RI

Penulis: Ragil Armando
Editor: Karsiani Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri peringatan HUT Golkar ke-57 di Kantor DPD Golkar Bali, Kamis, 16 Desember 2021 malam. 

Menurut Suarjaya tidak ada cara lain mengantisipasi masuknya virus varian baru jenis Omicron ini, kecuali dengan tetap memperketat semua pintu masuk Bali dan masyarakat Bali harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Jubir Kominfo: Jelang Nataru Masyarakat Diimbau Agar Memperhatikan Aturan Pengetatan Perjalanan

Baca juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Gunakan Strategi yang Sama Dalam Pencegahan Penularan Omicron

Baca juga: Ada Potensi Reinfeksi Varian Omicron Meski Sudah Vaksin Masyarakat Diminta Tidak Khawatir

Meski perkembangan virus sejak beberapa bulan terakhir ini sudah terus melandai tetapi Bali tidak boleh lengah. 

Jangan sampai terjadi puncak penyebaran virus lagi di Bali seperti yang sudah terjadi pada Juli Agustus lalu.

Suarjaya mengatakan semua pintu masuk Bali baik udara, darat dan laut tidak boleh main-main dan harus diperketat. 

Pemeriksaan pada setiap kedatangan harus ketat dan tidak bisa main-main.

Setiap orang yang masuk ke Bali dari semua pintu masuk harus dilakukan PCR dan Bali jangan sampai kebobolan. 

"Kita antisipasi dengan pencegahan mulai dari pintu masuk Bali agar Omicron tidak sampai menular di Bali apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru)," pintanya.

Kepada masyarakat Bali, Suarjaya meminta harus semua tetap disiplin menerapkan prokes dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/ hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan 3T (testing, tracing, treatment). 

"Kalau masyarakat tidak mau kena virus Covid-19, masyarakat harus disiplin. Kalau virus Omicron sampai masuk Bali, masyarakat tidak disiplin, pasti bisa terkena,”katanya. 

Sementara sebagai bentuk antisipasi masuknya varian baru ini, Dinas Kesehatan Provinsi Bali selalu tetap siaga dalam memberikan pelayanan kesehatan. 

Mulai dari pelayanan kesehatan, obat-obatan anti virus dan ruang rawat inap dan ketersediaan tempat tidur yang cukup. 

Suarjaya menambahkan, antara varian Delta dengan Omicron, hasil dari penelitian para ahli, varian Omicron resiko tingkat kematian jauh lebih rendah dan Omicron ini disebutkan tidak ada gejala.

Meski resikonya lebih rendang, tidak bisa dipandang remeh akan penularannya yang tanpa ada gejala. 

"Kuncinya pintu masuk Bali harus dijaga ketat dan semua masyarakat disiplin prokes," pintanya lagi. 

(*)

Berita Terkini