Ia juga mengimbau jangan sampai Bali mengalami lonjakan kasus Covid-19 kembali karena pemulihannya itu akan menghabiskan waktu yang lama.
Ancam Demo
Sebelumnya diwartakan, Forum Bali Bangkit masih menunggu pemerintah pusat merespons surat terbuka yang sempat dikirimkan pada, Jumat (19 Oktober 2021) lalu.
IB Agung Partha Adnyana selaku Ketua Bali Tourism Board (BTB) mengatakan hingga kini belum ada respons terkait surat tersebut.
"Sampai saat ini sejak 3 minggu lalu kita mengeluarkan surat terbuka belum ada respons dari pusat. Sudah ada koordinasi-koordinasi kecil, mungkin pemerintah sedang berpikir karena kita masih konsisten berjuang mengenai surat yang kita bawa ke Jakarta," katanya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder pariwisata yang ada di Bali.
Dan ia akan melihat efektivitas dari surat terbuka ini hingga Desember 2021 akhir ini. Bahkan jika tidak ada perubahan, ia mengatakan akan melakukan aksi demo atau turun ke jalan.
"Sekarang ini kan tadi kita berkoordinasi kita liat efektivitas ini
Kita sampaikan juga ini harus ada limitnya dan kita sudah sampaikan kepada teman-teman kalau memang tidak ada respons, kemungkinan Januari kita akan ada aksi semacam demo. Masih kita cari hari baiknya," jelasnya.
Tuntutannya yakni terkait kebijakan pariwisata.
Karena memang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) masyarakat Bali sebesar 52 persen dari pariwisata dan menurutnya masyarakat Bali tidak bisa hidup lebih lama lagi jika kebijakan tersebut tidak dibenahi.
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Lebih Cepat Menular, Ini Jenis Masker yang Disarankan
"Kita tidak ada waktu untuk menunggu lebih lama lagi untuk ini. Untuk wisdom zero every rate only hotel 10,97 persen. Itu artinya tidak cukup dari Januari dan itu data dari BPS. Nanti aksinya kita rencanakan lagi dimana batas respons nya kami harap Desember," paparnya.
Sementara itu, I Wayan Puspanegara selaku Ketua APPMB (Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali) mengatakan dengan hal tersebut merupakan langkah konkrit yang bisa menyelamatkan Kondisi perekonomian masyarakat di destinasi kerakyatan.
"Kita bisa lihat banyak masyarakat yang berkecimpung di dunia pariwisata itu kita lihat kalau orang bicara pariwisata pasti soal Hotel dan Restoran kan. Sebenarnya yang paling berdampak pekerja marginal yang saat ini mereka terakumulasi mungkin diatas ratusan ribu. Siapa mereka? Ya para daily worker, pekerja kontrak, bukan hanya di Hotel dan Restoran tapi juga di destinasi atraksi," ucap, Puspanegara.
Dan jika nanti diakhir Desember pihaknya tidak mendapatkan wisman sementara oplah pariwisata Bali pada wisman. Jika tidak sampai pada akhir Desember pemerintah pusat memberikan keputusan mereka akan mengambil aksi turun ke jalan.