TRIBUN-BALI.COM- Sejumlah netizen di media sosial TikTok ramai membicarakan tentang “Apa yang akan terjadi pada tanggal 21 Desember”.
Sejumlah unggahan mengaitkan akan adanya fenomena Solstis di tanggal 21 Desember.
Salah satunya akun ini.
Baca juga: Ramai di Sosmed Soal Hujan Meteor Pada Selasa 14 Desember 2021, Begini Tanggapan Lapan BRIN
Baca juga: Ketahui Pentingnya Ajarkan 3 Kata Ajaib Ini Kepada Anak
Baca juga: Akhir Pekan Kemarin, Kedatangan Domestik di Bandara Ngurah Rai Sehari Tembus 14 Ribu Penumpang
“Fenomena Solstis Desember,” tulis akun tersebut.
Berikut narasi dalam video yang diunggah:
“21 Desember
FENOMENA SOLSTIS DESEMBER Solstis Desember merupakan titik balik selatan matahari maksudnya adalah polisi ketika matahari berada paling selatan terhadap ekuator langit jika diamati oleh pengamat di permukaan bumi. Jadi, ada apa dengan 21 Desember 2021 yaitu pada hari tersebut akan menjadi hari terpanjang di tahun 2021 untuk belahan bumi selatan karena merupakan hari pertengahan musim panas”.
Hingga kini unggahan tersebut telah disukai lebih dari 21.200 pengguna.
@21122 Fenomena Solstis Desember#fypdongggggggg #brandatiktok #211221
Unggahan semacam ini banyak muncul di TikTok, dan memicu kekhawatiran bahwa Solstis 21 Desember adalah hal yang membahayakan.
“Berdoa aja semoga GK ada apa2 dan Indonesia baik2 aja lindungi kami semua ya Allah,” tulis salah satu akun menanggapi unggahan yang viral itu.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Ajarkan 3 Kata Ajaib Ini Kepada Anak
Baca juga: Seniman Drama Gong Anak Agung Gede Rai Kalam Dikenal Sosok yang Bijaksana
Penjelasan Lapan
Adanya fenomena Solstis pada 21 Desember 2021 dibenarkan oleh peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang.
Dia menegaskan, fenomena solstis bukanlah fenomena berbahaya dan tidak menyebabkan bencana.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, panik dan tidak perlu percaya dengan hoax yang beredar. Solstis hanyalah fenomena astronomis biasa,” ujar Andi seperti dilansir Kompas.com.
Baca juga: Ditangkap Usai Mengambil Tempelan Sabu, Rido Terancam Pidana Penjara Selama 20 Tahun
Baca juga: BREAKING NEWS - Desa Blahkiuh, Abiansemal Badung Banjir, Warga: Jalan Seperti Sungai
Andi menjelaskan, solstis hanyalah kondisi ketika belahan selatan Bumi condong ke Matahari, sehingga Matahari akan terbit dan terbenam agak ke arah selatan (dari timur-tenggara hingga barat-barat daya), dibandingkan hari-hari lainnya.
Saat solstis, panjang siang di belahan bumi selatan akan lebih lama dibanding panjang malam.
Sebaliknya, panjang malam di belahan bumi utara akan lebih pendek dibanding panjang siang.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Ajarkan 3 Kata Ajaib Ini Kepada Anak
Baca juga: BREAKING NEWS - Desa Blahkiuh, Abiansemal Badung Banjir, Warga: Jalan Seperti Sungai
Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa Solstis tidak berbahaya dan merupakan fenomena astronomis biasa.
“Solstis tidak memengaruhi aktivitas seismik, vulkanologis, maupun oseanografik,” tegas dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ramai soal Fenomena Solstis 21 Desember, Lapan: Tidak Bahaya