Berita Gianyar

Walau Sudah Minta Maaf, Siswa SMA Tetap Dianiaya Pemotor di Jalan Simpang DPRD Gianyar

Penulis: I Wayan Eri Gunarta
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pelajar SMA, Kade A saat dianiaya di traffic light simpang DPRD Gianyar, Bali, Selasa 4 Januari 2021.

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pengalaman pahit dialami seorang pelajar SMA di jalan simpang DPRD Gianyar, Bali, Selasa 4 Januari 2021 pagi. Kadek A (17) asal Banjar Tebesaya, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ditendang dan dipukul oleh seorang pengendara sepeda motor saat berhenti di lampu merah.

Saat ini rekaman CCTV adegan kekerasan jalanan tersebut telah dikantongi orangtua korban yang berprofesi sebagai advokat.

Berdasarkan keterangan Kadek A, saat itu dia datang dari arah barat menuju ke timur arah sekolahnya dengan membonceng temannya.

Saat berhenti di lampu merah, tiba-tiba  ia dipepet motor jenis scoopy putih berplat DK 2366 ACE. 

Baca juga: Pura Petilasan Cempaka Majapahit di Gianyar Tempat Memohon Jabatan dan Rejeki

Pengendaranya, kata dia, seorang pria berbaju merah yang membonceng wanita. Saat itu pengendara tersebut mencak-mencak.

Saat itu, Kadek langsung meminta maaf agar persoalan tidak panjang, meskipun ia sendiri tak mengetahui kesalahannya. 

"Melihat dia marah tak jelas, saya langsung minta maaf. Tapi dia terus marah," ujar Kadek.

Setelah traffic light berubah hijau, Kadek masih belum berjalan, karena melihat pria yang membonceng seorang perempuan tersebut masih marah-marah melontarkan kata-kata kasar.

Hingga lampu merah kedua menyala, dia bergeser hingga di bawah lampu . 

Di saat itu lah, pria berbaju merah itu main pukul dan menendang. 

Belum puas, pria ini terus membuntuti  sambil memepet Kadek yang sedang menuju sekolahnya.

Sampai traffic light  di Simpang Alun-alun, pria itu kembali memepet dan Kadek mengaku  menjaga jarak untuk menghindari jika pria itu main pukul lagi.

"Untung saat itu pukulannya kena helm. Jadi saya tidak kenapa-kenapa," ujarnya.

Kadek mengatakan, ia sebenarnya sama sekali tidak takut jika harus bermain fisik dengan orang tersebut.

Baca juga: Sindikat Penggelapan Mobil Terungkap, Pengusaha Rental Terima Penghargaan Polres Gianyar

Sebab ia merupakan pemegang sabuk coklat dalam olahraga bela diri.

Namun dikarenakan orangtuanya selalu berpesan agar mengalah pada orang tua, sehingga ia hanya berusaha menghindari tindakan yang berdampak buruk itu.

" Saya yakin  kelakuan bapak itu terekam di CCTV.  Nanti saya mau  meminta izin dulu ke orang tua. Kalau saya salah, saya kan sudah meminta maaf," terang.

Orang tua Kadek A, I Nyoman Astana membenarkan jika anaknya menjadi korban pemukulan di jalan raya. Hal itu dibuktikan dari rekaman CCTV yang telah dikantongi.

"Tadi saya sudah cek CCTV yang menyorot TKP. Saya hanya ingin melihat gambaran kronologisnya. Kalau anak saya salah, kami tentu akan meminta maaf kepada bapak ini. Tapi sangat saya sayangkan pria ini  sampai melakukan pemukulan. Ini Tindak Pidana namanya," ujarnya pria yang berprofesi sebagai advokat tersebut.

Mengenai langkah yang akan diambil, pria yang tinggal di Kota Gianyar ini mengatakan masih mempertimbangkannya.

Namun pihaknya berharap pria ringan tangan ini memberikan klarifikasinya sembari menyelesaikan secara kekeluargaan.

"Untuk melacak identitasnya tidak sulit. Karena kami mengantongi plat kendaraan. Namun kami tetap kedepankan penyelesaian secara kekeluargaan. Namun jika tidak ada itikad baiknya,  tidak menutup kemungkinan kita akan adukan ke aparat hukum. Toh saksi dan rekaman sudah kami kantongi," tandasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Gianyar

Berita Terkini