TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Selama ini kita mengenal minyak goreng hanya dibuat dari kelapa sawit.
Namun tahukah, bahwa ternyata minyak goreng juga dapat dibuat dari bahan dasar buah kelapa?
Bahkan, sebelum adanya minyak goreng dari kelapa sawit, sejak zaman dahulu, masyarakat telah lebih dahulu mengenal pembuatan minyak goreng menggunakan bahan dasar buah kelapa.
Lantas bagaimana cara membuat minyak kelapa untuk digunakan sebagai minyak goreng?
Cara pembuatan minyak goreng dari kelapa
Melansir dari laman Dinas Pertanian Kulonprogo, prinsip pembuatan minyak goreng dari kelapa yakni dengan memanaskan santan dari kelapa yang sudah tua.
Secara lebih lengkap cara pembuatan minyak goreng kelapa yakni sebagai berikut:
- Kelapa dikupas dari sabutnya dan dipecah serta diambil dagingnya.
- Daging kelapa kemudian dicuci hingga bersih.
- Daging kelapa yang telah dicuci kemudian diparut menggunakan alat pemarut.
- Campurkan parutan kelapa menggunakan air kelapa.
- Campuran tersebut kemudian diperas untuk diambil santannya.
- Untuk membuat perasan santan bisa dilakukan dengan cara dimasukkan ke kain kemudian diperas.
- Panaskan santan kelapa hingga minyak terpisah dari blendo (endapan agak kekuningan).
- Setelah dingin lakukan penyaringan dan minyak siap digunakan.
Untuk membuat minyak goreng dari kelapa secara efektif dan efisien, maka sebaiknya gunakan tungku kayu dengan bahan bakar sabut dan batok kelapa dari kelapa yang digunakan untuk pembuatan minyak.
Selain itu, blendo hasil dari pembuatan minyak kelapa dapat dilakukan pengepresan supaya minyak keluar dan membentuk bantalan yang mudah diiris membentuk balok.
Blendo memiliki rasa manis dan gurih serta dapat dimakan langsung maupun dijadikan olahan gudeg.
Rasa manis dan gurih dari blendo ini salah satu penyebabnya adalah karena yang digunakan dalam pemerasan adalah air kelapa asli.
Sejarah penggunaan minyak kelapa sebagai minyak goreng
Melansir dari buku Kehidupan Petani Panderes Hula Kelapa di Pangandaran, minyak goreng kelapa sudah dikenal sejak zaman Belanda. Bahkan pada zaman itu sudah ada pabrik kelapa di Pangandaran.
Adapun pada zaman dahulu sekitar 1960-an, buah kelapa (Cocos nucifera) adalah salah satu komoditas yang dibutuhkan di tanah air.
Hal ini karena pada masa itu, kebutuhan minyak goreng kelapa sangat tinggi.
Kala itu, pemerintah memberikan dukungannya berupa program pembuatan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) yang didirikan di beberapa daerah.
Salah satunya di wilayah Pangandaran sebagai wilayah yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.
Adapun komoditas utama perkebunan ini adalah buah kelapa.
Baca juga: Ketahui Pentingnya Ajarkan 3 Kata Ajaib Ini Kepada Anak
Baca juga: Kenali Posisi Tidur yang Tepat untuk Mencegah Asam Lambung Naik
Dari minyak kepala beralih menjadi gula kelapa
Hasil perkebunan buah kelapa tersebut saat itu diharapkan dapat memenuhi kurangnya kebutuhan daging buah kelapa untuk dijadikan kopra.
Kopra adalah daging buah kelapa tua yang dikeringkan yang dijadikan sebagai bahan baku utama pembuatan minyak goreng kelapa di pabrik.
Namun karena kemudian ditemukan bahan baku minyak goreng yang lebih efisien yakni kelapa sawit, komoditas buah kelapa kemudian banyak yang mengalami penurunan secara drastis.
Buah kelapa kemudian tak banyak lagi digunakan untuk minyak goreng.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan pasokan buah kelapa menjadi berkurang dan berdampak pada harga buah kelapa yang mulai melemah atau murah.
Baca juga: Sering Alami Kedutan? Ketahui Penyebab Umum Hingga Seriusnya
Baca juga: Kenali Jenis dan Gejala Penyakit Liver pada Wanita
Karena tak lagi dibutuhkan sebagai bahan utama minyak goreng, sejumlah petani kelapa, kemudian beralih menjadikan kelapa sebagai gula kelapa.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Pembuatan Minyak Goreng dari Kelapa dan Sejarahnya