Selama fase stimulasi, dokter akan melakukan evaluasi berupa pemeriksaan darah untuk menilai respons tubuh Anda terhadap obat perangsang indung telur.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk evaluasi meliputi pemeriksaan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Dokter juga mungkin merekomendasikan pemeriksaan USG untuk menilai bagian dalam indung telur dan memonitor perkembangan sel telur.
Pengambilan sel telur
Prosedur ini dilakukan dengan pembiusan. Dokter akan melakukan USG transvaginal (probe USG dimasukkan ke dalam vagina) untuk mengidentifikasi folikel sel telur yang telah matang.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Ginjal dan Jantung, Ternyata Sangat Mudah
Baca juga: Ampuh! Ini Makanan dan Minuman yang Mampu Jaga Kesehatan Ginjal
Sebuah jarum kecil kemudian dimasukkan secara perlahan ke dalam vagina sampai ke indung telur untuk pengambilan sel telur.
Alat pengisap dihubungkan dengan ujung jarum tersebut.
Ketika jarum telah sampai pada folikel, alat penghisap tersebut dinyalakan untuk membantu penghisapan sel telur.
Prosedur ini dilakukan beberapa kali untuk mengambil banyak sel telur.
Pembekuan sel telur
Segera setelah berhasil diambil, sel telur akan didinginkan sampai suhu di bawah 0 derajat.
Yang perlu Anda perhatikan setelah prosedur pembekuan sel telur adalah:
- Setelah pengambilan sel telur Anda mungkin mengalami kram perut. Anda juga mungkin mengalami sensasi begah dan penuh pada perut selama beberapa hari sampai minggu setelah prosedur.
- Anda dapat melakukan aktivitas seperti biasanya dalam 1 minggu setelah prosedur pengambilan sel telur. Hindari hubungan intim tanpa pengaman untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
Segera hubungi atau berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami kondisi berikut setelah pengambilan sel telur: