Ketua Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) Bali, Sudiarta Indrajaya mengatakan, masyarakat yang mengikuti vaksin tidak hanya berasal dari Inti Bali.
Selain itu, vaksinasi booster juga diikuti oleh para lansia dan masyarakat yang memiliki komorbid.
"Karena yang mengikuti vaksin cukup banyak, kita atur waktunya untuk mencegah kerumunan. Jadi nomor ini jam sekian untuk 500 orang, kemudian nomor selanjutnya jam sekian 500 orang. Begitu seterusnya," kata Indrajaya.
Selain itu, pihaknya juga melibatkan puluhan administrator untuk mempercepat registrasi.
Mereka berasal dari mahasiswa, Generasi Muda Inti Bali, relawan dan organisasi lain.
"Jadi managemennya sudah tertata. Ada yang ngontrol, ada yang membawa dan menyerahkan sertifikat vaksin kepada masyarakat yang selesai divaksin," ungkapnya. (*)