Berita Bali

Tak Terima Prabowo Dilecehkan, Kader Gerindra se-Bali Laporkan Edy Mulyadi ke Polisi

Penulis: Ragil Armando
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kader muda Gerindra Denpasar dengan mendatangi Polresta Denpasar melaporkan Edy Mulyadi yang dianggap melecehkan Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra, Kamis 27 Januari 2022.

Agung Udayana mengatakan, kedatangan pihaknya ke Polres Gianyar bukan atas instruksi partai, melainkan atas inisiatif kader sendiri.

"Ini bukan atas perintah partai. Namun inisiatif kader. Sebab kami tidak terima ucapan Edy Mulyadi yang mengatakan Pak Prabowo selaku Menteri Pertahanan dikatakan macan mengeong," ujarnya.

Saat membuat laporan, pihaknya diterima dengan baik oleh pihak kepolisian Polres Gianyar.

Dan, kata dia, polisi mengatakan bahwa ucapan Edy Mulyadi tersebut telah diproses di Mabes Polri, sehingga laporannya di Mapolres Gianyar akan dijadikan sebagai pendukung penyelidikan di Mabes Polri.

"Tadi kami diterima baik oleh pihak kepolisian, dan karena hal ini sudah diproses di Mabes Polri, sehingga laporan kami akan dijadikan pendukung  proses di Mabes Polri," ujarnya.

Sementara, Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya membenarkan hal tersebut.

Pria yang akrab disapa De Gadjah itu menyebut bahwa pelaporan yang dilakukan oleh kader-kader Gerindra Bali itu merupakan bukti ekspresi kemarahan para kader atas pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Edy Mulyadi.

“Itu serentak, itu ekspresi spontan kader, mereka semua minta izin ke saya ya saya izinkan, itu mereka kan marah, Pak Prabowo kan orang tua kita masa dihina begitu,” ujarnya saat dikonfirmasi terpisah.

Ia juga menyebut tindakan yang dilakukan Edy Mulyadi tersebut justru berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Ini kan berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, seharusnya jangan begitu, orang Kalimantan juga marah itu, masa disebut tempat jin buang anak, seharusnya kalau mau protes dan kritik soal ibukota baru jangan begitu caranya, kritik yang elegan, beri solusi dong, bukan begitu,” paparnya.

“Seharusnya, di masa Covid-19 ini yang dibutuhkan persatuan, bukan tindakan-tindakan memecah belah seperti yang dilakukan Edy Mulyadi itu,” imbuhnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Berita Terkini