Sayangnya, tahun ini hanya diberikan 7 paket dari total usulan 22 paket pelatihan. Hal itu disebabkan oleh berbagai faktor.
"Meskipun begitu, kami akan tetap maksimalkan agar bisa memberikan pelatihan yang terbaik sehingga menambah skill masyarakt Tabanan," tegasnya.
"Selama ini paket pelatihan barista dan pembuatan roti kue itu yang paling banyak peminatnya," tandasnya.
Sebelumnya, Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tabanan hanya mendapat jatah sebanyak 7 paket atau kelas dari usulan sebanyak 22 paket di tahun 2022.
Hal ini tentunya menjadikan ketersediaan kelas dengan minat masyarakat sangat jauh.
Penyebab dari minimnya paket yang diberikan karena anggaran pusat berkurang dan sarana gedung LLK Tabanan yang belum memadai.
Beberapa faktor menjadi penyebab paket yang diberikan sangat jauh dari minat masyarakat.
"Selain anggaran dari pusat atau Kementerian Tenaga Kerja kemungkinan berkurang, tiap tahun yang mendapat pelatihan berkurang terus.
Kemudian juga karena tempat atau gedung sarana pelatihan kurang layak, masih perlu rehab. Apalagi setiap tahun belum juga ada perubahan dengan gedung kita," sindirnya.
Menurutnya, dengan hanya 7 kelas paket pelatihan yang diberikan ini, tentunya akan membatasi masyarakat yang ingin mengikuti pelatihan.
Baca juga: Program Pelatihan Kerja Mulai Dilakukan di Tabanan, 3 Program di LLK, 3 Program di Luar LLK
Dua kelas barista dan pembuatan roti kue menjadi favorit di tengah pandemi Covid-19.
Karena masyarakat cenderung mengikuti pelatihan berbasis kompetensi untuk bekal mereka sendiri nantinya.
"Terutama untuk pelatihan barista dan roti Kue itu yang paling banyak peminatnya.
Karena di masa pandemi ini banyak yang ingin ikut pelatihan berbasis kompetensi untuk menambah skill mereka," tandasnya.
(*)