TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Anggota DPRD Gianyar dapil Ubud, I Ketut Karda mengapresiasi kepemimpinan Bupati Gianyar, Made Mahayastra yang akan mewujudkan 'revitalisasi' Pariwisata Ubud melalui megaproyek Ubud, Tegalalang dan Payangan (Ulapan) yang dibiayai pemerintah pusat senilai Rp34,3 triliun.
Namun sayangnya, Jembatan Laplapan, Ubud tidak masuk dalam Detail Engineering Design (DED) Ulapan.
Karena itu, iapun mengusulkan agar dimasukkan dalam proyek penunjang Ulapan.
Sebab, akses jembatan ini juga sangat potensial dalam memecah kemacetan Ubud, dan akan menghidupkan pariwisata Tampaksiring.
Baca juga: Ibu dan Anak Penipu Putri Kerajaan Arab Saudi Jalani Sidang di Gianyar
Politikus Demokrat tersebut, Minggu 13 Februari 2022 mengatakan, proyek penataan proyek seperti yang tertuang dalam DED Ulapan, yakni akan adanya bus listrik, pelebaran trotoar hingga membuat sentral parkir di Lapangan Astina Ubud, dan sebagainya, kata dia, telah menjadi pembahasan Bupati Gianyar, Cok Ace, dan saat itu dirinya juga selaku anggota DPRD Gianyar periode pertama.
"Namun karena Pak Cok Ace hanya memimpin satu periode, sehingga mentok," ujarnya.
Karda pun mengapresiasi kepemimpinan Agus Mahayastra dapat menyusun DED proyek tersebut hingga saat ini telah diterima Presiden, dan rencananya proyek tersebut akan dimulai pada 2023.
Dan, yang membuat dirinya semakin salut, lantaran yang ditata bukan hanya Ubud, tetapi juga sampai ke Tegalalang dan Payangan.
"Rencana awal hanya Ubud saja. Tapi di tangan Bupati Mahayastra bisa diperluas sampai ke Tegalalang dan Payangan. Saya apresiasi bupati bisa mendapatkan progam pusat itu."
"Dan, syukurnya di tahun 2017 lalu kita sudah buat Perda RTRW untuk sanitasi dan penanaman kabel, sehingga dapat mempersingkat waktu dalam mewujudkan proyek ini," ujarnya.
Namun kata Karda, dari sekian pembahasan dulu, hanya Jembatan Laplapan yang tidak masuk dalam rancangan proyek Ulapan.
Padahal dulu, kata dia, jembatan Laplapan ini menjadi salah satu objek pengurai kemacetan di Ubud.
Baca juga: BPBD Gianyar Banyak Tangani Pohon Kopong, Dibya: di Dalamnya Kosong Dimakan Rayap
Skemanya, kata dia, setiap kendaraan wisatawan yang parkir di Banjar Ambengan atau sebelah timur Polsek Ubud, ketika akan meninggalkan Ubud, kendaraan akan diarahkan ke jalur Jembatan Laplapan yang menghubungkan Ubud dengan Kecamatan Tampaksiring.
"Dalam program Ulapan ada yang tercecer dari program sebelumnya."
"Jalan trotoar memang benar seperti itu (diperlebar), sehingga wajah Ubud akan luar biasa berubah.
"Cuma dulu kita rencanakan buat parkir di timur Polsek Ubud, tujuannya setelah dia parkir di sana, saat meninggalkan tempat parkir dia tidak lagi melintas di Ubud atau Desa Peliatan, tapi langsung ke Kecamatan Tampaksiring."
"Jadi harus ada perbaikan jembatan di Laplapan. Istilahnya, jalur ini adalah penggembosan. Kalau tetap ke Ubud, kan tetap saja macet," kata Tut Karda.
Karda mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Gianyar dan Bappeda Gianyar agar perbaikan Jembatan Laplapan masuk dalam DED Ulapan.
"Saya sudah koordinasi agar bisa dimasukkan jembatannya. Katanya akan dirancang DED-nya kalau tidak di induk 2022 atau di perubahan 2023, intinya akan masuk dalam program Ulapan," ungkapnya.
"Kalau ini memang betul terwujud, Ubud pasti akan berubah. Ini juga tak terlepas dari peran besar Puri Agung Ubud dan Puri Peliatan. Sebab dulu puri memberikan ide pada kita. Konsepnya adalah nilai budaya, maka progam tersebut tidak akan merusak budaya kita," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Gianyar Punya Gedung Penitipan Anak Megah, Namun Isinya Kosong
Namun di balik itu, kata Karda, yang paling berperan dalam hal ini adalah Bupati Gianyar, Made Mahayastra.
Sebab, kata dia, jika tidak memiliki pengaruh di pusat, maka proyek sebesar ini akan sulit didapatkan.
"Dan yang terpenting, dikarenakan pada 2024 nanti akan Pemilihan Presiden, takutnya saat ada presiden baru, program ini tidak jalan."
"Saya harapkan Bupati, Gubernur dan tokoh kita di pusat yakni Anak Agung Ari Dwipayana supaya meminta Presiden membuat Perpres, agar walaupun presidennya baru, program tetap jalan. Dan, Bupati Agus Mahayastra harus dua periode untuk mengawal program ini," kata Karda.
Kepala Bappeda Gianyar, I Gede Widarma Suharta mengatakan, pihaknya telah menerima usulan perbaikan Jembatan Laplapan sebagai salah satu penunjang program Ulapan.
Kata dia, saat ini sudah masuk ke dalam DED.
"Sudah kami masukkan ke DED, sekarang tinggal menghitung keperluan anggarannya, nanti hasilnya akan dikirim ke Jakarta," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar