“Apabila program ETLE dapat berjalan dengan optimal tentu diharapkan mampu untuk mengurangi adanya potensi penyimpangan di lapangan baik yang dipicu oleh pelanggaran maupun petugas di lapangan, yang mungkin kedua belah pihak berupaya untuk melakukan tindakan transaksional,” terang Waka Polda Bali.
Untuk membangun sistem ETLE ini, kata Suardana, tentunya Polri tidak bisa bergerak sendiri, perlu adanya sinergitas antara stakeholders terkait demi meningkatkan kualitas penggunaannya, mengingat sistem ini memerlukan sarpras dan anggaran yang tidak sedikit.
Baca juga: Polda Bali Siagakan Satpam Sesuai Kebutuhan Nantinya Untuk Event G20
Baca juga: Pembukaan Internasional Bali 4 Februari, Polda Bali Siapkan Aplikasi Karantina Presisi Pantau PPLN
Brigjen Pol. Drs. I Ketut Suardana, M.Si, juga mengatakan, permasalahan penggunaaan handphone dan penggunaan helm masih menjadi dua permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus.
(*)