Kuliner

Lawar Nyawan, Makanan Jarang Ditemukan Jadi Menu Unik di Warung Piring Mas Sangeh Badung

Penulis: I Komang Agus Aryanta
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ida Ayu Prita Putrayani saat melihatkan hidangan lawar nyawannya di warung Piring Mas pada Kamis 17 Februari 2022

"Dulu ibu saya sering membuat lawar nyawan di rumah, sehingga beliau yang menyarankan saya untuk membuat lawar nyawan saat pameran kuliner saat itu.

Saat diuji coba kuliner lawar nyawan saya lolos, sehingga saya saat itu memulai bisnis kuliner di pameran PKB,” jelasnya sembari mengatakan dari pameran tersebut akhirnya lanjut sampai sekarang.

Untuk saat ini katanya bahan baku tala lebah madu tersebut pun tetap ada, lantaran dirinya langsung melakukan budidaya lebah madu di daerah Kabupaten karangasem Bali.

Namun tidak menutup kemungkinan, sebelumnya sempat kekurangan bahan baku.

"Kalau lebah itu kan banyak berkembang biak saat musim panas, apalagi prosesnya alami.

Kalau musim panas kita bisa banyak panen, namun kalau musim dingin atau hujan, tidak bisa panen yang mengakibatkan usaha kulinernya tidak menyediakan lebah madu," ucapnya.

Kendati demikian, untuk mengantisipasi hal tersebut terulang kembali, pihaknya juga tetap menyediakan hidangan lawar lainnya seperti lawar kuwir, cumi, kakul, klungah, dan lawar bebek.

Disinggung mengenai cara pembuatan lawar nyawan tersebut, pihaknya mengaku nyawannya yang masih kecil-kecil diolah dengan cara direbus di air yang panas beserta dengan tala-nya atau sarangnya.

Setelah airnya panas talanya tersebut dimasukkan, nanti akan terurai sendiri.

Baca juga: 5 Warung Nasi Lawar Enak di Denpasar, Lawar Ayam hingga Babi dengan Kuah Darah

Nyawan yang dipakai pun nyawan yang masih muda sehingga tidak mungkin ada sengatan nyawan atau lebah tersebut.

"Setelah terurai dan dirasa matang, semua ditiriskan. Setelah itu hanya diberi parutan kelapa bakar dan juga bumbu khas warung Piring Mas, yakni bumbu Kesuna Cekuh yakni bawang putih, kencur, lada, garam dan ketumbar," jelasnya.

Untuk satu porsi lawar nyawan tulen atau tanpa sayur satu paket yakni Rp 40.000.

Pada paket tersebut sudah mendapat lawar nyawan, sate lilit, jamur krispi, kacang goreng nasi putih dan juga kuah nyawan. 

"Untuk pelanggan saat ini berbagai usia, namun karena pandemi, pengunjung tidak menentu, kadang hari libur diprediksi ramai namun sepi. Begitu juga sebaliknya, saat hari kerja kadang-kadang ramai. Namun untuk talanya rata-rata kita habiskan 5 kg dalam sehari," imbuhnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Badung

Berita Terkini