Organisasi ini menyatukan sembilan negara anggota NATO yang terletak di sisi timur aliansi, yaitu Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, Slovakia, Hongaria, dan Republik Ceko.
Beberapa negara yang bergabung dengan Bucharest Nine dulunya adalah bagian Uni Soviet.
Kebijakan dan tindakan agresif Rusia di arena internasional - pendudukan dan aneksasi Krimea Ukraina pada 2014 silam, serta dukungan Rusia untuk separatis di Donbas - menjadi satu diantara faktor utama berdirinya Bucharest Nine.
Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk menyorot apa yang terjadi di Blok Timur dan memperkuat posisi negosiasi dengan mitra mereka di Uni Eropa dan NATO.
Serta, mencegah agresi Rusia lebih lanjut mengingat ancaman bisa muncul kapan saja di Blok Timur lantaran mereka memiliki pandangan yang sama.
Bucharest Nine sendiri telah berusaha meningkatkan situasi keamanan di wilayah mereka, baik melalui kerja sama regional maupun melibatkan para pemimpin global, seperti Amerika Serikat (AS).
Setahun setelah didirikan, tepatnya November 2016, negara-negara Bucharest Nine mengadakan pertemuan dengan partisipasi Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Rose Gottemoeller.
Dalam deklarasinya, mereka menilai tindakan Rusia merusak keamanan Eropa.
Tindakan agresif Rusia mencaplok Krimea tidak dapat diterima, dan para diplomat negara Bucharest Nine menyatakan dukungan untuk Ukraina.
Di tahun-tahun berikutnya, Bucharest Nine mendesak Rusia untuk menghentikan tindakan agresifnya pada Ukraina. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sederet Senjata Andalan Milik Rusia yang Bisa Bikin Pemerintah Ukraina Ketar-ketir,