Mengingat yang mengarak ogoh-ogoh harus sudah mengantungi hasil swab.
“Kalau 20 orang yang swab, jadi 20 orang yang mengarak, tidak boleh lebih. Jadi tetap ada pengarakan di Badung sesuai kesepakatan kita dulu dengan satgas, kan maksimal 25 orang sesuai dengan SE gubernur,” imbuhnya.
Dia mengatakan, dari 584 sekaa teruna yang ada di Badung, ada 174 sekaa teruna dan yowana yang akan mengarak ogoh-ogoh di Badung.
Di Denpasar, sebanyak 215 ogoh-ogoh siap diarak saat pangerupukan, Rabu ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara mengatakan jumlah ini tersebar di empat kecamatan.
Rincian jumlahnya yakni Denpasar Utara 73 ogoh-ogoh, Denpasar Timur 69 ogoh-ogoh, Denpasar Barat 20 ogoh-ogoh, dan Denpasar Selatan 53 ogoh-ogoh.
Untuk ketentuan pelaksanaan pawai ini sesuai dengan hasil keputusan rapat bersama Forkompinda, MDA, Bendesa dan perwakilan Yowana di Kota Denpasar, di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin 21 Februari 2022 lalu.
Di Tabanan 353 ogoh-ogoh akan diarak keliling banjar.
Pemerintah mengharapkan seluruh masyarakat menaati atau menerapkan prokes dalam pelaksanaannya.
Terutama para pemuda yang akan mengusung diharapkan menjalani rapid tes yang alatnya sudah disediakan Dinas Kesehatan Tabanan melalui masing-masing Puskesmas.
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Polres Tabanan, total ada 353 ogoh-ogoh yang terdaftar akan diarak.
Baca juga: Ogoh-ogoh Brahmana Keling di Banjar Pekuwon Bangli Bercerita Tentang Topeng Sidakarya
Jumlah tersebut merupakan sebagaian dari total 133 Desa Dinas, 349 Desa Adat, dan 817 Banjar yang ada di Kabupaten Tabanan.
Dalam satu ogoh-ogoh, jumlah yang mengikuti maksimal 25 orang.
Sedangkan, dari data Dinas Kesehatan Tabanan tercatat hanya ada 294 orang pemuda yang baru melakukan rapid tes secara keseluruhan.
Jumlah terbanyak yang sudah menjalani rapid tes adalah di Selemadeg Raya atau di Kecamatan Selemadeg Barat, Selemadeg, dan juga Selemadeg Timur.