TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Perayaan Nyepi Tahun Saka 1944 digelar secara khidmat pada Kamis 3 Maret 2022 oleh umat Hindu di Bali.
Pada saat pelaksanaan Catur Brata Penyepian, dua orang warga Jembrana terkena gigitan ular sehingga harus dilarikan ke RSU Negara.
Kedua pasien berhasil diselamatkan oleh tim medis yang mengeluarkan bisa ular.
Baca juga: Sopir Mengantuk, Mobil Terios Tabrak Pohon Perindang di Gilimanuk Jembrana
Baca juga: Ogoh-Ogoh Bawera Gumi Barohara, Respon STT Eka Cita Jembrana Terhadap Covid & Kerusakan Lingkungan
Baca juga: Begini Syarat Usia Terbaru untuk Buat SIM di Indonesia
Informasi yang dihimpun, dua orang korban gigit ular dilarikan di IGD RSU Negara saat pelaksanaan Nyepi, kemarin.
Kedua warga itu berasal dari Yeh Kuning, Pekutatan dan Munduk Kendung, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana.
Kedua pasien tersebut pun langsung ditangani oleh dokter jaga untuk penanganan gigitan ular.
Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati mengatakan, bahwa kedua pasien sudah mendapat perawatan medis oleh pihaknya.
Dan masih dirawat untuk pemulihan.
Dua pasien di IGD yang sudah ditangani, yakni satu pasien umur 10 tahun asal Pekutatan dan satu pasien umur 54 tahun dari Berangbang.
“Sudah kami tangani dan sudah mendapat perawatan,” ucapnya, Jumat 4 Maret 2022.
Dijelaskannya, pada saat Nyepi sendiri pihaknya menangani total 24 pasien.
13 di antaranya opname, dan sisanya rawat jalan.
Sedangkan yang rawat jalan karena sakit diare dan panas tinggi.
Baca juga: KISAH Disabilitas di Jembrana Bisnis Rajut 10 Tahun Lamanya, Ayu Mang: Keadaan Membuat Tiang Kuat
Baca juga: 6 GEJALA Penyakit Ginjal, Ada Nyeri Dada Hingga Nafsu Makan
Baca juga: TERMASUK Jus Jeruk, Ini Pantangan & Minuman Terbaik Bagi Penderita Diabetes Melitus
“Ada 24 pasien yang kami rawat. Yang rawat jalan karena sakit diare dan panas tinggi,” bebernya.