Berita Jembrana

Pedagang Tak Mau Jual Migor Lagi, Harga Bumbu Dapur Melambung Sebelum Nyepi di Jembrana

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Minyak Goreng - Pedagang Tak Mau Jual Migor Lagi, Harga Bumbu Dapur Melambung Sebelum Nyepi di Jembrana

Bahkan pedagang memilih tidak lagi menjual minyak goreng lagi.

"Lebih baik harga tinggi tetapi stok banyak. Dari pada sekarang, harga murah tapi tidak ada minyak yang dijual," kata dia.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana, Komang Agus Adinata mengatakan, kenaikan harga sembako terjadi karena berdekatan dengan hari raya.

Pertama kemarin saat Nyepi kemudian Idul Fitri yang berlangsung bulan depan.

“Sudah biasa karena memang mendekati hari raya. Kenaikan dan pasokan masih seribu atau dua ribu, masih wajar. Biasa kalau dekat-dekat hari raya besar seperti ini,” kata Komang Agus Adinata.

Komang Agus Adinata mengatakan, untuk kelangkaan minyak goreng terjadi karena permintaan dunia yang meningkat.

Dengan naiknya perdagangan global, banyak minyak yang di ekspor.

Baca juga: 4 STRATEGI Dalam Menyiasati Kenaikan Harga Minyak Goreng Bagi Pebisnis Kuliner

Diskoperindag: Rebus Saja Dulu

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, Komang Agus Adinata menyatakan masih ada stok minyak goreng meski distribusinya minim atau tidak sebanyak sebelumnya.

Ia mengaku akan mengusulkan ke Pemerintah Pusat sesuai dengan kebutuhan minyak goreng di Jembrana, Bali.

“Ya kami juga meminta ke konsumen, supaya yang bisa diganti dengan direbus, maka direbus saja. Sama-sama harus dimengerti. Karena memang pasokan terbatas dan kebutuhan dunia meningkat. Jadi misalnya telur harus direbus ya direbus tidak digoreng semua. Biar diatur penggunaannya,” sarannya. (*)

Kumpulan Artikel Jembrana

Berita Terkini