TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kesedihan mendalam dirasakan oleh Luh Suci.
Wanita berusia 45 tahun ini tak kuasa menahan kesedihan, lantaran suami dan anak bungsunya meninggal akibat ditabrak oleh seorang pengendara mobil Fortuner, di Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Selasa 5 April 2022 sore.
Ditemui di rumah duka di Banjar Dinas Asah Panji, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu 6 April 2022, Luh Suci mengatakan, akibat musibah kecelakaan tersebut, ia kini hidup seorang diri.
Bahkan ke depan ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, meski tubuhnya tidak lagi kuat, karena menderita sesak napas.
Baca juga: Kisah Nelayan di Klungkung Tanpa BBM Premium, Subrata Lebih Pilih Antar Tamu Mancing
Luh Suci menyebutkan, almarhum suaminya bernama Komang Budarsana serta anak bungsunya Komang Agus Artawan merupakan tulang punggung di rumah.
Sang suami bekerja sebagai buruh bangunan.
Sementara anak bungsunya memiliki sifat yang rajin membantu orangtua.
Setiap pulang sekolah, bocah yang masih duduk di bangku kelas VI SD itu pergi mencari rumput untuk pakan sapi dan kayu bakar.
"Sekarang saya sendirian di rumah. Anak pertama dan kedua perempuan, mereka sudah menikah semua. Kadang saya berpikir ingin menyusul suami saja," ucapnya sembari menangis.
Diungkapkan Luh Suci, pada Selasa kemarin, suami dan anak bungsunya itu pergi ke Desa Alasangker, untuk menghadiri upacara tiga bulanan cucu dari anak pertamanya.
Namun saat dalam perjalanan pulang, motor Honda Vario DK 4377 UAG yang ditunggangi oleh Komang Budarsana ditabrak oleh mobil Fortuner DK 1728 A yang dikemudikan oleh Putu Bagus Kresna (24) warga Banjar Ambengan, Kelurahan Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Akibat tabrakan itu, Komang Budarsana dan anak bungsunya mengalami luka parah pada bagian kepala, hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Saat kejadian saya ada di rumah. Polisi tiba-tiba datang, katanya suami dan anak saya meninggal kecelakaan. Saya langsung syok. Mau ke rumah sakit tidak diizinkan oleh keluarga," terangnya.
Disinggung terkait firasat, Luh Suci mengaku sempat bermimpi suaminya ditelanjangi oleh seorang perempuan.
Mimpi itu terjadi secara terus menerus, sejak seminggu belakangan ini.
"Saya tidak tahu apa arti dari mimpi itu. Yang jelas terus saya mimpikan sejak seminggu belakangan ini," katanya.
Rencananya jenazah suami dan anak bungsunya akan diupacarai sesuai dengan ajaran Hindu (Ngaben) pada Minggu 10 April 2022.
Sementara terkait langkah hukum yang akan diambil oleh keluarga terhadap pengendara mobil Fortuner itu, Luh Suci mengaku akan memilih untuk berdamai.
"Tidak ada yang mau kecelakaan ini terjadi. Kalau saya nuntut, tidak akan mengembalikan nyawa suami dan anak saya. Jadi kami memilih untuk damai saja," tutupnya.
Terpisah Kasat Lantas Polres Buleleng, Iptu Anton Suherman mengatakan, jalur di Desa Gitgit memang sangat rawan terjadi kecelakaan.
Baca juga: Jasa Raharja Perwakilan Singaraja Beri Santunan Korban Kecelakaan di Jalur Gitgit
Sebab memiliki banyak tikungan tajam.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa, Iptu Anton pun mengaku akan segera memasang imbauan untuk para pengendara agar selalu berhati-hati.
"Sebenarnya sudah banyak banner yang kami pasang di titik-titik rawan laka. Untuk di TKP kemarin, akan kami pasangi juga imbauan agar pengendara berhati-hati. Sementara untuk pihak-pihak yang terlibat laka kemarin, saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Mapolres," tutupnya. (ratu ayu astri desiani)
Kumpulan Artikel Buleleng