Berita Denpasar

Permasalahan Sampah di Denpasar Tak Kunjung Usai, Dewan: Pola Penanganan Harus Diubah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sampah menggunung setinggi rumah di TPS Monang Maning Denpasar dan menutup jalan Merpati.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Permasalahan sampah di Ibu Kota Provinsi Bali yakni Denpasar hingga kini tak kelar-kelar dan terus berulang.

Bahkan pada Senin, 11 April 2022 kemarin, sampah di TPS Monang Maning menggunung hingga menutup akses Jalan Merpati Denpasar.

Hal tersebut pun disoroti oleh berbagai pihak akibat lambannya DLHK Kota Denpasar menangani masalah sampah tersebut.

Baca juga: TPS Monang Maning Denpasar Overload, Jalan Tertutup Sampah, Perbekel: Pengendara Sampai Jatuh

Anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Agus Wirajaya mengaku banyak menerima aduan dari masyarakat terkait hal tersebut.

“Banyak pengaduan dan keluhan dari masyarakat terkait masalah sampah ini baik melalui pesan WhatsApp sampai ada yang nge-tag saya di media sosial,” kata Agus saat dihubungi Selasa, 12 April 2022.

Dengan kondisi ini Agus pun berharap agar ada langkah penyelesaian agar hal ini tidak jadi pola yang berulang.

Baca juga: Edukasi Mesin Penukaran Sampah Botol Plastik, Yudhy Tunggangi Sepeda Motor dari Bali ke Jakarta 

“Harapan saya, dengan kondisi seperti itu, apapun harus dilakukan untuk menanggulangi penumpukan di depo atau TPS. Kalau perlu pinjam atau sewa alat berat,” katanya.

Agus juga meminta kepada DLHK Denpasar untuk lebih menggencarkan sosialisasi terkait penanganan sampah berbasis sumber.

Memang saat ini sudah ada petugas yang ke rumah-rumah, akan tetapi hal tersebut dinilai belum maksimal.

Karena buktinya masih banyak sampah yang keluar dari rumah dan menumpuk di TPS.

Ia pun menyarankan kepada DLHK untuk memanfaatkan teknologi saat ini dengan membuat semacam video edukasi atau tutorial pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.

“Saya kira untuk membuat video itu tidak akan menghabiskan banyak anggaran. Yang sederhana saja. Nanti video itu tinggal disebar ke semua platform media sosial sehingga akan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat,” katanya.

Baca juga: Nabung Sampah di Bank Sampah Dharma Laksana Panjer, Nasabah Aktif Dapat Beras hingga Minyak Goreng

Sehingga video tersebut juga akan bisa mengimbangi edukasi yang dilakukan langsung ke rumah-rumah.

“Dengan video itu saya rasa akan lebih mudah, dan bisa menjangkau semua lapisan masyarakat, tinggal di-blast saja,” katanya.

Apalagi ada rencana jika TPA Suwung akan ditutup, sehingga mau tidak mau pola lama terkait penanganan sampah harus diperbarui.

Halaman
12

Berita Terkini