TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Di sore yang cerah itu, nampak beberapa Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Kerobokan Denpasar sudah mengenakan mukena.
Mereka bersiap-siap akan melakukan buka puasa bersama dan menerima nasi kotak juga takjil dengan teman-teman WBP lainnya.
Seperti dihari-hari sebelumnya, para WBP yang beragama Islam ini menerima nasi kotak dan takjil dari berbagai donatur, salah satunya, Rumah Peduli An Nisa.
Baca juga: Kembali Tersenyum, Kadisnaker Bali Sebut Sebanyak 19 Ribu Orang PMI Sudah Kembali Berangkat
Plt. Kalapas Perempuan Kerobokan, Ni Nyoman Budi Utami mengatakan rasa terima kasihnya pada Yayasan An Nisa karena hampir setiap hari membawakan makanan untuk berbuka puasa dan sahur.
"Terima kasih tentunya dengan pembagian takjil dan nasi kotak untuk WBP. Terima kasih banyak untuk ibu dari yayasan An Nisa karena selama ini mulai dari bulan puasa, beliau dengan timnya sudah sangat membantu kami setiap hari membawa takjil berbuka puasa untuk kami dan juga untuk sahur. Jadi intinya terima kasih karena kepedulian ibu dan teman-teman warga binaan bisa mendapatkan tambahan gizi yang cukup untuk menjalankan ibadah puasa," ungkap, Budi Utami.
WBP yang beragama Islam di Lapas Perempuan Kerobokan sejumlah 130 orang dari total 229 orang.
Selama bulan Ramadhan tentu terdapat beberapa tambahan kegiatan yang dilaksanakan seperti terawih, pembacaan ayat suci al-quran, pengajian dan tadarusan sehingga para WBP dapat menghabiskan waktu sambil menanti waktu untuk buka puasa.
Sementara itu, Siti Alifah pendiri Rumah Peduli An Nisa mengatakan sebelum ramadhan pihaknya sudah memberikan makanan karena terdapat puasa sunnah yakni puasa Senin, Kamis, dan Jumat.
"Jadi kalau Jumat kita bawa untuk seluruh WBP bukan hanya yang beragama Islam saja. Selama ramadhan pun sama kita bawa makanan untuk seluruh WBP. Kalau hari ini nasi 135 kotak, kue 275 yang tidak puasa pun akan mendapatkan kue meskipun satu biji. Kita juga memberikan makanan untuk sahur," kata, Alifa.
Ia pun berharap nantinya para WBP ini setelah keluar dari Lapas dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan meskipun mereka didalam masih ada yang perhatian dan perduli.
Selain itu, untuk Peringatan hari Bhakti Pemasyarakatan ke-58 kali ini merupakan momen langka karena bertepatan juga dengan bulan suci Ramadhan.
Hal ini, menjadi kesempatan bagi insan pengayoman untuk menunjukkan kepeduliannya kepada sesama.
"Ramadhan adalah bulan yang baik. Momentum ini tidak ingin dilewatkan oleh seluruh insan pengayoman, salah satunya kami berbagi takjil gratis," kata Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Andap Budhi Revianto.
Sebanyak 50 paket takjil dikemas sedemikian rupa, untuk dibagikan ke masyarakat yang melintasi areal depan Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan.
Takjil-takjil tersebut dibagikan langsung oleh petugas Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan kepada masyarakat umum yang melintas dan sedang melaksanakan ibadah puasa.