"Saya makan tiga kali sehari, jadi mereka juga harus makan tiga kali sehari. Memelihara mereka memang butuh biaya yang besar, namun saya bersyukur rezeki selalu datang. Kadang kalau tidak ada uang, saya bicara sama mereka makannya hanya sebutir telur rebus, dicampur di nasi," terangnya.
Transpuan yang menjabat sebagai Dewan Penasehat Kelompok Waria dan Gay Singaraja (Wargas) ini mengaku memiliki impian untuk membangun tempat penampungan hewan-hewan telantar.
Namun impian tersebut belum dapat tercapai, karena terkendala dana.
"Hewan-hewan ini saya pelihara di rumah kontrakan. Saya ingin punya tempat penampungan, mudah-mudahan ada donatur yang mau membantu. Sehingga hewan-hewan yang telantar di jalan itu bisa dirawat dengan baik," katanya. (*)
Berita lainnya di Human Interest Story
Baca tanpa iklan