Pilihan terbaik untuk evakuasi adalah evakuasi secara vertikal menuju bangunan tinggi dan minimal berlantai 3 yang masih berdiri pascagempa.
Kelurahan Tanjung Benoa bersama 7 hotel berlantai tiga atau lebih telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk berkomitmen menjadikan hotel sebagai TES kepada masyarakatTanjung Benoa selama tsunami masih berlangsung.
Ketujuh hotel ini adalah Hotel the Sakala, Grand Mirage, ION, Peninsula Bay Resort, Rasa Sayang Inn, Novotel dan Benoa Sea Suites.
Rencana evakuasi tsunami Kelurahan Tanjung Benoa merupakan pedoman penyusunan rencana evakuasi di kelompok komunitas yang lebih kecil, termasuk sekolah.
Tiga sekolah di kel. Tanjung Benoa yaitu SD 1 Tanjung Benoa, SD 2 Tanjung Benoa dan SMP Negeri 3 Kuta Selatan telah memiliki rencana evakuasi tsunami.
Dengan kondisi yang ada saat ini, disepakati TES untuk SD 1 adalah Hotel the Skala, sedangkan SD 2 di Hotel ION, SMPN 3 di Grand Mirage.
Rencana evakuasi tsunami SMPN 3 Kuta Selatan meliputi tim siaga bencana sekolah dan perannya, prosedur pernyelamatan di kelas, prosedur titik kumpul, mekanisme menuju hotel sebagai TES, prosedur di TES hingga status peringatan dini dari BMKG all clear atau ancaman tsunami telah berakhir.
Baca juga: Mengenal 10 Jenis Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Sering Diderita, Insomnia hingga Depresi
Baca juga: Kendaraan Kawal Pomdam Hingga Taktis Anoa TNI Dikerahkan Untuk Operasi Ketupat Agung 2022 di Bali
Baca juga: Promo JSM Indomart Sambut Lebaran, Produk Biskuit dan Sirup Diskon Hanya 3 Haru 22-24 April 2022
SOP penyelamatan ini dapat diaskes oleh seluruh warga sekolah melaluo papan informas yang telah dipasang di halaman sekolah.
Khusus pada latihan evakuasi hari ini, prosedur yang dilaksanakan tidak sampai menuju hotel sebagai TEW, tapi menggunakan lapangan basket (yang sebenarnya adalah titik kumpul sekolah sebelum evakuasi ke TES ) yang diilustrasikan sebagai TES.
Kesiapsiagaan sekolah ini sebagai bagian dari implementasi satuan pendidikan aman bencana (SPAB) yang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti BNPB, BPBD setempat, Forum PRB Bali dan UNDP.
Simulasi komunitas sekolah ini juga disaksikan perwakilan dari Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, UNDP, Unesco, pihak hotel dan dewan adat setempat.(*)