TRIBUN-BALI.COM - Tiga pasar hewan di Karangasem, tetap operasi.
Di tengah merebak isu penyakit mulut dan kuku (PMK).
Yakni Pasar Hewan Bebandem Kecamatan Bebandem.
Pasar Hewan Pempatan Kecamatan Rendang.
Serta Pasar Hewan Rubaya Kecamatan Kubu.
Baca juga: VIRUS PMK, Dispertan Badung Akan Kumpulkan Puskeswan dan Pantau Sentra Ternak Serta Pasar Beringkit
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindusterian, serta Perdaagangan Kabupaten Karangasem, I Gede Loka Santika.
Ia mengatakan, tiga pasar hewan ini beroperasi lantaran belum ditemukannya kasus PMK di Karangasem.
Keputusaan ini diambil sesuai hasil rapat dengan beberapa instansi.
"Kemarin Kabid Perdagangan menghadiri rapat bahas masalah kasus PMK.
Hasil rapat yakni pasar hewan, sementara tetap beroperasi.
Dikarenakan belum ditemukan kasus PMK di Bali," ungkap I Gede Loka Santika, Rabu 18 Mei 2022 siang.
Ditambahkan, tak menutup kemungkinan juga ketiga pasar hewan ditutup.
Seandainya ditemukan kasus PMK di Karangasem.
Baca juga: VIRUS PMK, Peternak Menjerit Karena Pengiriman Dibatasi, Harga Babi Lokal Turun Drastis
Dinas Perindustrian & Perdagangan, rencana kembali melaksanakan rapat membahas masalah PMK.
Pihaknya berharap, kasus PMK tidak ada di Karangasem.
"Ini akan terus dievaluasi.
Kami juga mengimbau warga tak membawa ternak, dari luar Bali ke pasar hewan.
Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran PMK.
Sampai sekarang tidak ditemukan kasus PMK," imbuh Gede Loka Santika, Mantan Sekretaris BPKAD Kabupaten Karangasem.
Baca juga: WASPADA! Kasus PMK Pada Ternak Ditemukan di Jatim, Bali Lakukan Hal Ini
Kabid Pengendakian & Penanggulangan Bencana, Dinas Pertanian, Ketahan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Putu Gede Suata Berata, mengatakan, terus memonitoring ternak di Karangasem.
Sampai hari ini (kemarin), belum ada ternak yang terserang penyakit mulut.
Petugas tetap melakukan langkah dan upaya, untuk mengantisipasi penyebaran PMK di Kabupaten Karangasem.
Diantaranya pengawasan terhadap hewan ternak, yang rawan terkena PMK di Karangasem.
Seperti Kecamatan Rendang dengan populasi sapi terbesar di Karangasem & Bebandem.
Baca juga: VIRUS PMK, Dispertan Badung Akan Kumpulkan Puskeswan dan Pantau Sentra Ternak Serta Pasar Beringkit
Keluar masuknya ternak di Kabupaten Karangasem, perlu dijaga untuk antisipasi penyebaran PMK.
Pihaknya juga mengimbau warga Karangasem, yang memiliki ternak untuk selalu membersihkan kandang.
Harapannya agar ternak tetap sehat, dan tak terkena penyakit mulut dan kaki (PMK).
Untuk diketahui, populasi ternak terutama sapi Bali di Karangasem meningkat.
Sejak 2021, pasca dilaksanakan inseminasi buatan melalui program pemerintah.
Yakni sapi komoditas andalan negeri (sikomandan).
Percepatan reproduksi terus dilaksanakan untuk menambah populasi.
Baca juga: Jual Beli Didominasi Warga Lokal, Penyakit PMK Tidak Pengaruhi Pasar Hewan Bangli
Daerah di Karangasem dengan populasi sapi terbesar, yakni di Kecamatan Rendang.
Seperti di Desa Pempatan, Besakih, Nongan, Pesaban, hingga Desa Rendang.
Populasi sapi Bali di Kecamatan Rendang, setiap tahun naik.
Mengingat lahan hijau cukup luas, ditambah geografis wilayah mendukung.
Dalam rangka meningkatkan populasi sapi Bali di Karangasem.
Pemda Karangasem terus gencarkan program sikomandan.
Melakukan percepatan serta pengoptimalan reproduksi sapi.
Dengan program ini, para peternak nantinya bisa lebih cepat mendapatkaan hasil, serta populasi naik.