Berita Jembrana
VIRUS PMK, Peternak Menjerit Karena Pengiriman Dibatasi, Harga Babi Lokal Turun Drastis
Wabah penyakit yang menyerang hewan ternak itu, membuat pengiriman dari Bali menuju ke Pulau Jawa dihentikan sementara waktu.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Peternak babi di Jembrana menjerit, dengan adanya dampak penyakit mulut dan kuku (PMK).
Wabah penyakit yang menyerang hewan ternak itu, membuat pengiriman dari Bali menuju ke Pulau Jawa dihentikan sementara waktu.
Akibatnya, selain tidak dapat mengirim, harga lokal babi pun turun drastis.
Baca juga: Harga Daging Sapi Bakal Jatuh, Wabah Penyakit PMK, Pengiriman Ternak Bali ke Jawa Disetop
Salah satu peternak babi, Gamaliel Sonda, mengatakan bahwa dengan adanya penghentian kebijakan atas penyakit PMK, berdampak signifikan.
Perjalanan pengirman ternak babi, antar pulau miliknya pun terhambat.
Biasanya, dirinya mampu mengirim sebanyak 40 ekor babi per pekannya.
Dan itu dikirim seminggu sekali ke ibu kota Jakarta.
Dan kiriman lokal sekitar 40 ekor.
Baca juga: WASPADA! Kasus PMK Pada Ternak Ditemukan di Jatim, Bali Lakukan Hal Ini
“Tentu dengan kapasitas ternak 1500 yang saya miliki, saat ini sangat berdampak. Tidak bisa sama sekali mengirim. Dan harga lokal juga turun drastis,” ucapnya Minggu 15 Mei 2022.
Gama sapaan akrabnya, mengaku, bahwa selain tidak bisa mengirim untuk harga lokal babi.
Penurunan drastis juga terjadi.
Ketika biasanya babi dalam pengiriman lokal dihargai Rp 42.500.
Kini menjadi hanya Rp 37 ribu.
Karena itu, ketika tidak ada tindakan dari pemerintah, maka peternak akan mengalami kerugian yang sangat parah.
“Jika tidak ada tindakan dari pemerintah bisa-bisa tambah parah lagi,” ungkapnya.
Baca juga: WASPADA! Kasus PMK Pada Ternak Ditemukan di Jatim, Bali Lakukan Hal Ini