TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) belum terdapat di Badung, namun Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana sudah berpotensi mengalami kerugian Miliar rupiah . Hal itu lantaran saat hari Raya Idul Adha 2022 pengiriman sapi Bali distop oleh pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran PMK.
Bisanya jelang Idhul Adha transaksi pembelian sapi di pasar Hewan Beringkit sangat tinggi. Pasalnya momen tersebut sapi Bali bisa terjual mahal dengan jumlah yang sangat banyak.
Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sukantra saat ditemui Senin 4 Juli 2022 mengatakan dengan adanya covid-19 pihaknya sudah merasa merugi. Pasalnya transaksi di Pasar hewan beringkit berkurang.
Apalagi kini ditambah dengan adanya PMK membuat transaksi sapi di Pasar Hewan beringkit menurun. Dengan adanya hal tersebut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana bisa mengalami kerugian sebesar Rp 2 Miliar.
"Sudah pasti kita mengalami kerugian atau pendapatan berkurang dengan adanya PMK ini. Bahkan pendapatan yang berkurang diprediksi mencapai Rp 2 Miliar," katanya.
Pihaknya mengatakan kerugian Rp 2 Miliar yang diprediksi itu hanya saat momen perayaan Idul Adha. Pasalnya penjualan sapi ke luar daerah di stop.
"Jadi penjualan sapi menurun, sekarang paling banyak penjualan sapi 700 ekor per hari. Biasanya penjualan sapi saat idhul Adha mencapai ribuan dalam sehari," tegasnya.
Kendati demikian pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya pengiriman sapi keluar daerah tidak bisa dilakukan, meski permintaan sangat banyak.
"Memang bisanya Sapi Bali yang di minati untuk dijadikan kurban. Bahkan pada bulan Mei sudah mulai terlihat transaksi pembelian sapi, dan sapinya di karantina untuk Idul Adha," katanya.
Pihaknya sebenarnya berharap penjualan sapi pada Rabu mendatang lebih tinggi dari Minggu kemarin yang di angka 700 ekor. Kendati demikian hal itu pun tidak memungkinkan lantaran penjualan sapi saat ini belum diberikan untuk luar daerah.
"Kalau tidak salah hari ini keputusan di Provinsi lockdown ditingkat mana, apa desa atau kecamatan, atau wilayah. Namun kita berharap lockdown di wilayah terdampak saja, sehingga ada penjualan sapi ke luar daerah," tegasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan untuk mengantisipasi penyebaran PMK di pasar Beringkit, pihaknya mulai memperketat masuknya sapi. Pertama dari dokumen dipastikan asal muasal sapi dan pemiliknya. Setelah itu dilakukan penyemprotan disinfektan untuk penyebaran virus.
"Pertama kita cek dulu sapi yang masuk, apa ada gejala apa tidak. Selanjutnya kita cek dokumennya atau surat pengantar dari desa setempat. Kalau tidak ada surat pengantar kita pasti tolak untuk masuk. Termasuk jika sudah selesai transaksi, tempat sapi-sapi ini kita juga bersihkan dan semprot," imbuhnya sembari mengatakan obat-obat kita sudah diberikan dari pemerintah kabupaten Badung khusunya dari Kesehatan Hewan dinas Pertanian dan Pangan.
Baca juga: PMK Merebak di Bali, Kapolsek Klungkung Turun Tangan Cek Simantri
Polsek Tegalalang Turun Tangan
Kapolsek Tegalalang, Gianyar, Bali, AKP I Ketut Sudita turun ke dua peternak sapi di kawasan Kedisan Kaja dan Sebatu, Senin 4 Juli 2022. Mereka mengimbau agar peternak sapi tidak panik yang dapat menyebabkan mereka menjual sapi dengan harga murah.