Berita Denpasar

Bahas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Sekwan DPRD Bali Bertolak ke Kantor DPRD Sulawesi Selatan

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra
Editor: Marianus Seran
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunjungan Sekwan DPRD Provinsi Bali ke Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Bahas soal ketahanan pangan dan pertanian (Tribun Bali / Ida Bagus Putu Mahendra)

TRIBUN-BALI.COM, MAKASSAR- Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, I Gede Suralaga, S.IP., M.Si bertolak ke Sulawesi Selatan pada Rabu 6 Juli 2022.

Kunjungan Gede Suralaga ke Sulawesi Selatan untuk melakukan studi banding ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan.

Pasalnya, kunjungan tersebut membahas mengenai program kerja serta skenario terkait ketahanan pangan dan pertanian yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dr. Ir. Hj. Hasnawati Habibie, M.App.Sc., Ph.D., selaku Fungsional Analis Ketahanan Pangan Ahli Madya Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura menerangkan, kelebihan dari Provinsi Sulawesi Selatan yaitu memiliki 3 iklim. Yakni sektor barat, sektor timur, dan peralihan.

Baca juga: APES! Ramalan Zodiak Karir Besok 7 Juli 2022: Taurus Kurang Beruntung, Aquarius Kurang Energik

Jika terjadi kekeringan di sektor barat, maka secara otomatis sektor timur akan hujan. Begitu pula sebaliknya. Untuk sektor peralihan, Hasnawati menyebut, di daerah tersebut senantiasa turun hujan.

“Terkait Sulawesi Selatan. Satu kelebihan dari sulawesi selatan itu tidak pernah kekurangan pangan pak. Karena kita didukung oleh iklim.”

“Kami ada sektor barat, sektor timur, dan peralihan. Kalau musim hujan di sektor barat, sektor timur kering. Jadi selalu ketersediaan pangan itu tersedia setiap saat,” ujar Hasnawati saat ditemui Tribun Bali pada Rabu 6 Juli 2022.

Lebih lanjut, Dr. Ir. Hj. Hasnawati Habibie menjabarkan program - program yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengenai ketahanan pangan. Baik yang terkait pandemi maupun tidak.

Diantaranya, Pekarangan Pangan Lestari, Pertanian Keluarga (family farming), Pasar Mitra Tani.

“Pada saat pandemi, program - program yang ada di Dinas Ketahanan Pangan itu sendiri, kita ada program yang memang langsung menyentuh ke masyarakat. Ada program nasional dan ada program prioritas Pemerintah Sulawesi Selatan.

“Ada Pekarangan Pangan Lestari, kami juga ada program yang namanya Pertanian Keluarga (Family Farming), program lainnya, kita ada Toko Tani Indonesia atau yang sekarang terkenal dengan nama Pasar Mitra Tani,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca juga: GAGAL! 702 Pendaftar di SMAN 1 Tabanan Gugur, Berikut Berita Selengkapnya

Program Pasar Mitra Tani dilaksanakan guna menstabilkan harga pangan yang ada di Sulawesi Selatan. 

Harga - harga yang dinilai tinggi di pasaran, Pasar Mitra Tani mematok harga yang lebih rendah dengan tujuan untuk memutus panjangnya rantai distribusi dari petani ke pedagang.

“Harga - harga yang memang cukup tinggi di pasaran, di Pasar Mitra Tani ini dijual lebih rendah dari pasar. Karena memutus rantai distribusi ya. Karena memang langsung dari petani ke Pasar Mitra Tani,” ujar Dr. Ir. Hj. Hasnawati Habibie.

Pertemuan pagi tadi, disambut oleh Sekwan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. M. Jabir, M.Si beserta jajarannya, serta perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikuktura Provinsi Sulawesi Selatan. (*) 

Berita Terkini