TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Gubernur Bali, Wayan Koster tegas tolak pembangunan Kasino di Bali.
Hal tersebut ia utarakan pada, Pengarahan Gubernur Bali dalam rangka Pelaksanaan Perda 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Perda 6 Tahun 2023 tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing untuk Pelindungan Kebudayaan Lingkungan Alam Bali, Jumat 15 Agustus 2025 di Gedung Ksirarnawa, UPTD. Taman Budaya Provinsi Bali.
“Taruhan masa depan Bali ini adalah pada pariwisata yang kita di Bali berbasis budaya. jadi karena itu Bali harus kokoh, kukuh, prinsipil, jangan kena mudah kena rayu bikin ini lah bikin itu lah jangan, kita bertahan saja pada budaya.
Baca juga: SIKAP ANEH Pelaku Pembunuhan Tiwi Diungkap Istri, Korban Dipaksa Berhubungan Menjelang Kematian
Karena tidak ada saingannya soal budaya, jangan pula ada pikiran bikin kasino di Bali,” ucap, Koster.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, dengan membangun kasino di Bali maka berarti Bali akan ikut bersaing dengan negara lain soal kasino.
Bahkan ia mengaku sempat mendapatkan tawaran untuk membangun kasino di Bali.
“Saya di imingi-imingi kalau ada kasino di Bali langsung dapat Rp100 triliun pak. Angkanya memang Rp100 triliun tetapi sekali kita salah langkah mengerus budaya Bali, meninggalkan basis kita budaya untuk pariwisata kita bisa kehilangan lebih dari 100 triliun dan akan mengancam masa depan Bali.
Baca juga: KRONOLOGI MENGHARUKAN, Driver Ojek Meninggal dengan Senyuman di Pantai Padang Padang Pecatu
Jangan ikut-ikut di sana ada kasino di sini juga ada kasino,” tandasnya.
Sama halnya seperti keinginan adanya sirkuit di Pulau Dewata seperti di Lombok, NTB yang kata Koster sudah jelas tak dapat dilakukan sebab tanah di Bali sedikit sedangkan untuk membangun sirkuit membutuhkan lahan yang sangat luas.
“Cuma satu saja didunia (berbasis kebudayaan) jadi karena itu tidak ada saingan. Kita akan terus kita terus memenangkan pertarungan pariwisata yang berbasis budaya. Di situ saja, jadi ke depan, jangan pernah goyah soal budaya ini,” tutupnya.